CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Selasa, 20 April 2010

Sudahi Perih Ini - D'Masiv

Apa yang harus
Ku lakukan lagi bila kau tak setia
Karena aku hanya seorang manusia
Yang tak kau anggap

*
Aku tlah coba untuk memahamimu
Tapi kau tak peduli

**
Cukup sudah
Kau sakiti aku lagi
Serpihan perih ini
Akan ku bawa mati

Aku mencoba
Memberikan segala yang telah aku punya
Namun semuanya hanya sia-sia
Percuma

Kembali ke * **

Kembali ke **

Sampai kapan
Bisa membuatmu mengerti
Membuat aku bermakna
Dihatimu dimatamu sayang

dosakah aku - nidji

Dosakah aku mencintaimu
Mendampingimu inginkanmu

Aku manjadi diri sendiri
Tak peduli apa kata dunia
Ku nanti hari ketika
Cinta datang cinta menang

Jadi sayangku bertahanlah
Bila terkadang mulutnya kejam

Peluklah aku jangan menyerah
Mereka bukan hakim kita

Bintang yang mempertemukan kita
Cinta yang mempertahankan kita
Ooh...tuhan dengarkan doa
Dari cinta yang terlarang

Rasa yang mempersatukan kita
Cinta yang mempertahan kita
Ooh...tuhan dengarkan doa
Dari cinta yang terlarang

Cinta dan rasa bersatu di doa
Berharap cinta kita yang terlarang
Berharap cinta kita yang kan menang

Jumat, 12 Maret 2010

Wireless

Wireless atau dalam bahasa Indonesia disebut nirkabel, adalah teknologi yang menghubungkan dua piranti untuk bertukar data tanpa media kabel. Data dipertukarkan melalui media gelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada komputer dan ponsel) dengan frekuensi tertentu.
Kelebihan teknologi ini adalah mengeliminasi penggunaan kabel, yang bisa cukup mengganggu secara estetika, dan juga kerumitan instalasi untuk menghubungkan lebih dari 2 piranti bersamaan. Misalnya: untuk menghubungkan sebuah 1 komputer server dengan 100 komputer client, dibutuhkan minimal 100 buah kabel, dengan panjang bervariasi sesuai jarak komputer klien dari server. Jika kabel-kabel ini tidak melalui jalur khusus yang ditutupi (seperti cable tray atau conduit), hal ini dapat mengganggu pemandangan mata atau interior suatu bangunan. Pemandangan tidak sedap ini tidak ditemui pada hubungan antar piranti berteknologi nirkabel.
Kekurangan teknologi ini adalah kemungkinan interferensi terhadap sesama hubungan nirkabel pada piranti lainnya.
Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, yang memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel. digunakan untuk mengakses internet.
Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat variasi dari 802.11, yaitu:
• 802.11a
• 802.11b
• 802.11g
• 802.11n
Spesifikasi b merupakan produk pertama Wi-Fi. Variasi g dan n merupakan salah satu produk yang memiliki penjualan terbanyak pada 2005.
Spesifikasi Wi-Fi
Spesifikasi Kecepatan Frekuensi
Band
802.11b
11 Mb/s
2.4 GHz

802.11a
54 Mb/s 5 GHz
802.11g
54 Mb/s 2.4 GHz
802.11n
100 Mb/s 2.4 GHz
Di banyak bagian dunia, frekuensi yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna tidak diperlukan untuk mendapatkan ijin dari pengatur lokal (misal, Komisi Komunikasi Federal di A.S.). 802.11a menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dan oleh sebab itu daya jangkaunya lebih sempit, lainnya sama.
Versi Wi-Fi yang paling luas dalam pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE 802.11b/g) beroperasi pada 2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz. Dengan begitu mengijinkan operasi dalam 11 channel (masing-masing 5 MHz), berpusat di frekuensi berikut:
• Channel 1 - 2,412 MHz;
• Channel 2 - 2,417 MHz;
• Channel 3 - 2,422 MHz;
• Channel 4 - 2,427 MHz;
• Channel 5 - 2,432 MHz;
• Channel 6 - 2,437 MHz;
• Channel 7 - 2,442 MHz;
• Channel 8 - 2,447 MHz;
• Channel 9 - 2,452 MHz;
• Channel 10 - 2,457 MHz;
• Channel 11 - 2,462 MHz
Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLAN (wireless local area network). Dengan kata lain, Wi-Fi adalah sertifikasi merek dagang yang diberikan pabrikan kepada perangkat telekomunikasi (internet) yang bekerja di jaringan WLAN dan sudah memenuhi kualitas kapasitas interoperasi yang dipersyaratkan.
Teknologi internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronis Engineers (IEEE) berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan Wireless Metropolitan Area Network (WMAN).
Karena perangkat dengan standar teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN yang digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau yang lazim disebut frekuensi ISM (Industrial, Scientific dan Medical). Sedang untuk perangkat yang berstandar teknis 802.11a dan 802.16 diperuntukkan bagi perangkat WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang bekerja di sekitar pita frekuensi 5 GHz.
Tingginya animo masyarakat --khususnya di kalangan komunitas Internet-- menggunakan teknologi Wi-Fi dikarenakan paling tidak dua faktor. Pertama, kemudahan akses. Artinya, para pengguna dalam satu area dapat mengakses Internet secara bersamaan tanpa perlu direpotkan dengan kabel.
Konsekuensinya, pengguna yang ingin melakukan surfing atau browsing berita dan informasi di Internet, cukup membawa PDA (pocket digital assistance) atau laptop berkemampuan Wi-Fi ke tempat dimana terdapat access point atau hotspot.
Menjamurnya hotspot di tempat-tempat tersebut --yang dibangun oleh operator telekomunikasi, penyedia jasa Internet bahkan orang perorangan-- dipicu faktor kedua, yakni karena biaya pembangunannya yang relatif murah atau hanya berkisar 300 dollar Amerika Serikat.
Peningkatan kuantitas pengguna Internet berbasis teknologi Wi-Fi yang semakin menggejala di berbagai belahan dunia, telah mendorong Internet service providers (ISP) membangun hotspot yang di kota-kota besar dunia.
Beberapa pengamat bahkan telah memprediksi pada tahun 2006, akan terdapat hotspot sebanyak 800.000 di negara-negara Eropa, 530.000 di Amerika Serikat dan satu juta di negara-negara Asia.
Keseluruhan jumlah penghasilan yang diperoleh Amerika Serikat dan negara-negara Eropa dari bisnis Internet berbasis teknologi Wi-Fi hingga akhir tahun 2003 diperkirakan berjumlah 5.4 trilliun dollar Amerika, atau meningkat sebesar 33 milyar dollar Amerika dari tahun 2002 (www.analysys.com).
Tipe-tipe koneksi internet
1. Dial up ( line telp rumah/Telkom)
2. Adsl (Asymmetric digital subscriber line)
3. GPRS (general packet radio service)
4. CDMA ( code division multiple access)
5. Wi-fi ( wireless fidelity): tipe koneksi tanpa kabel/nirkabel
6. Internet cable contoh: Cable TV
7. Satellite DLL

Dial Up
Untuk tipe koneksi dial up membutuhkan komputer/PC/notebook lengkap secara hardware(monitor,cpu,keyboard,dsb + modem internal) dan software(browser:Internet explorer/mozila firefox/opera ,dsb)+ line telp. ISP (internet service provider)/perusahaan yang menyediakan layanan akses internetnya menggunakan Telkomnet instan,tidak perlu mendaftar dan tanpa abodemen(biaya berlangganan)
ADSL
Untuk tipe koneksi ADSL membutuhkan komputer/PC/notebook lengkap secara hardware(monitor,cpu,keyboard,dsb + modem eksternal) dan software(browser:Internet explorer/mozila firefox/opera ,dsb)+ line telp ,dan juga berlangganan dengan ISP (internet Service Provider)/perusahaan yang menyediakan layanan koneksi internet contoh: speedy,radnet,PT.Pos Indonesia, dsb
GPRS/CDMA
Kebanyakan Tipe koneksi ini menggunakan handphone/telepon seluler yang mengunakan jaringan GSM atau CDMA, untuk hp GSM mengunakan tipe koneksi GPRS , untuk hp CDMA menggunakan tipe koneksi CDMA , handphonenya dijadikan media untuk berselancar di dunia maya,tipe handphonenya juga berpengaruh, apakah ada menu web di pengaturan handphonenya..kalo ada berarti bisa digunakan untuk ngenet,tinggal cara menyettingnya tergantung dari operator kartu simcard masing-masing..tinggal googling .Bahkan untuk tipe-tipe tertentu….handponenya bisa dijadikan sebagai modem lalu di hubungkan dengan computer/pc…jadi tampilan layarnya lebih besar dan lebih puas ngeliatnya tidak seperti di layar handphone yang mempunyai keterbatasan tampilan.
WI-FI ( wireless fidelity)
Tipe koneksi ini menggunakan koneksi tanpa kabel (wireless)/nirkabel ..wilayah jangkauan dari Wi-fi ini biasanya terbatas, wilayah yang termasuk dalam jangkauan teknologi wi-fi disebut Hotspot /access point. Medianya menggunakan laptop atau PDA (personal digital assistant). Area access point/ hotspot sekarang ini sudah tersebar banyak misal di kampus-kampus, café atau restoran, pom bensin dan sebagainya.
Standar IEEE 802.11
Standar IEEE 802.11 mengkhususkan untuk pengembangan teknologi lapisan fisik dan link Wireless Local Area Network (WLAN) yaitu lapisan 1 dan lapisan 2 (standar 7 lapisan / layers dari International Open Systems). Adapun pada standar 802.11 terdapat enam buah standar yang ada (Humala, 2003), yaitu:
a. 802.11a
Wireless LAN yang beroperasi pada frekuensi 5 GHz dengan menggunakan teknologi OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplex).
b. 802.11b
DSSS (Direct Squences Spread Spectrum) pada lapisan fisik dengan transfer data 5.5 sampai 11 Mbps pada 2,4 GHz.
c. 802.11e
Pengembangan aplikasi LAN dengan Quality of Services (QoS), keamanan dan autentifikasi untuk aplikasi seperti streaming media dan konferensi video.
d. 802.11f
Rekomendasi praktis untuk multi-vendor access point interoperability melalui inter-access point protocol access distribution system support.
e. 802.11g
Standar untuk penggunaaan DSSS dengan transfer 20 Mbps dan OFDM 54 Mbps, standar ini backward compatible dengan 802.11b dan bias dikembangkan sampai lebih 20 Mbps.
Personal Area Network
Bluetooth/802.15
• 802.15.1
Kelompok kerja satu ini menetapkan standart PAN Nirkabelberdasarkan spesifikasi Bluetooth v1.1 yang menggunakan frequency hopping spread spectrum (FHSS)yang dapat beroprasi dengan kecepatan 1Mbps.
• 802.15.2
Kelompok kerja yang bertanggung jawab terhadap standar yang telah direkomendasikan untuk memudahkan jaringan berstandar 802.11.1 dan 802.15.
802.15.3
Kelompok kerja yang menetapkan standar baru untuk PAN Nirkabel dengan kecepatan yang cukup tinggi datanya termasuk 11,22,33,44,dan 55 Mbps.
• 802.25.4
Kelompok kerja memeriksa definisi standar dengan kecepatan rendah dengan kebutuhan energy yang rendah.
802.11
Menetapkan Medium acces control (MAC) yang umum dan beberapa physical LAN Nirkabel. Standar 802.11 menetapkan penggunaan phisycal layer sinar infra merah.
Layer 802.11 MAC
Layer MAC disebut juga otak jaringan karena mengatur phisycal layer khusus 802.11, seperti 802.11a, 802.11b,802.11g untuk mengerjakan fungsi merasakan medium, mengirim, dan menerima frame 802.11.
2 bentuk akses medium: distributed coordination function (DCF), point coordination function (PCF). DCF berbasis protocol CSMA/CA (carrier sense multiple access with collision avoidance).
MAN Nirkabel
• Bridge => sebuah perangkat yang menghubungkan dua jaringan yang menggunkana protocol data-link layer yang sama atau berlainan.
Beberpa penggunanyang dilengkapi 802.11 NIC dapat berasosiasi dengan sebuah accespoint yg terhubung ke jaringan Ethernet. Dengan menggunakan protocol 802.11 untuk berkomunikasi dengan accesspoint.
ANTENA DIRECTIONAL memaksikalkan inensitas gelombang radio pada satu arah.Antena Omnidirectional memiliki bandwidth horizontal 360 derajat dan bandwidth vertical yang memiliki rentang 7 samapi 80 derajat.Antenna semnidirectional memiliki bandwidth vertical 20 derajat dan bandwidth horizontal 50 derajat.Efek PolarisasiPolarisasi antene adalah orientasi fisik antene sepanjang bidang horizontal dan vertical..MAN Nirkabel Point- To-Point Menghubungkan secara Langsung Dua Titik pada Jaringan.Man Nirkabel Point-To-Multipoint pengguna Melalui Pusat Transceiver Umum.Sistem Radio Paket Melontarkan Paket Data Sumber ke Destinasi.Antena Dish Memiliki Reflektor Parabolik yang Memfokuskan Energi Sinyal dengan Cara yang Bermanfaatkan. Disk snow sled adalah bentuk reflector parabolic.Sistem Selular Mencakup data gateway untuk menambah voice service traditional dengan koneksi jaringan nirkabel.
Local Area Network
802.11 2.4GHtz 2Mbps
802.11a 5GHzt 54Mbps
802.11a2x 5GHzt 108Mbps
802.11b 2.4GHzt 11Mbps
802.11b+ 2.4GHtz 22Mbps
802.11g 2.4GHzt 54Mbps
802.11n 2.4GHzt 120Mbps
Metropolitan Area Network
802.16
Wide Area Network
Berbasis seluler(2G/3G)
Peralatan Power Over Ethernet (PoE)
Power over Ethernet merupakan suatu metode memberikan tegangan DC ke access point, sambungan wireless, atau kelompok sambungan wireless yang melebihi kabel Ethernet Cat5 yang bertujuan untuk memberi daya ke unit. Gambar 5.16 menggambarkan bagaimana peralatan PoE akan meningkatkan daya ke access point.

Gambar 5.16 Pemasangan PoE
Pemilihan PoE
Peralatan PoE disediakan dalam beberapa tipe :
• Single-port injeksi tegangan DC
• Multi-port injeksi tegangan DC
• Swith ethernet yang didesain untuk menginjeksi tegangan DC pada setiap port dengan memberikan pasangan ke pin-pin

Gambar 5.17 Injeksi single-port PoE

Gambar 5.18 injektor suatu Multi-point PoE

Swith Ethernet Aktif
Banyak swith ethernet aktif, dimana swith dapat auto-sense peralatan client PoE dalam jaringan.

Gambar 5.19 Swith Ethernet Aktif


Kecocokan PoE
Dalam penggunaan Power-over-Ethernet salah satu dari dua peralatan dikombinasikan sehingga membutuhkan :

(Injektor) + (peralatan kecocokan PoE)
Atau
(Injektor) + ( peralatan PoE yang tidak cocok) + (Picker)
Wireless LAN Accessories
Pada bab ini akan dibahas tentang oerbedaan type dari aksesoris dan dimana mereka berkaitan dengan sebuah disain wireless LAN.

• RF amplifier
• RF Attenuator
• Lightning Arrestors
• RF Connector
• RF Cable
• RF Splitters
RF Amplifier
Sebuah amplifier akan digunakan ketika mengganti rugi loss data yang terjadi pada RF signal, juga tiba jarak antara antenna atau panjang kabel dari infrastruktur peralatan wireless ke antenna. yang Figure 5.20 menunjukkan sebuah contoh dari RF amplifier (kiri), dan bagaimana sebuah RF amplifier menjulang dari kutub (kanan) antara access point dan antenna ini.

Figure 5.20 contoh fixed-gain RF amplifier
RF Attenuators
Gambar 5.22 menunjukkan contoh dari fixed-loss RF attenuator dengan BNC konnector (kiri) dan SMA konnektor (kanan). Gambar 5.23 menunjukkan sebuah contoh dari RF step attenuator.
Gambar 5.22 Contoh attenuator fixed-loss RF

Gambar 5.23 Contoh RF step attenuator

Lightning Arrestors
Coaxial transmission line adalah kepekaan terhadap surgesdari dekatnya serangan kilat. Lightning arrestors berfungsi untuk :
• Kedekatan object Serangan kilat
• Transient currents untuk mempengaruhi antena atau RF jalur transmisi
• The lightning arrestor mempunyai pengertian arus itu dan immediately ionizes dari gas
Gambar menunjukkan bagaimana arrestor terinstall didalam wireless LAN.

Gambar 5.25 Lighting arrestor terinstall didalam wireless LAN
RF Splitters
Sebuah RF splitter adalah sebuah device yang menggunakan single input konektor dan multiple output konektor. Sebuah RF spliter digunakan untuk pemisahan single signal ke dalam multiple independent RF signals. Penggunaan splitter dalam pengimplementasian wire less LAN dalah tidak dianjurkan.kadang-kadang dua panel antenna 120˚ atau 2 antena menunjukkan arah yang berkebalikan. Konfigurasi ini akan menghasilakan suatu area bidirectional, yang mugkin ideal adalah untuk meng-cover area sepanjang sungai atau jalan ratya utama. Panel Back-To-Back 90˚ mungkin dipisahkan oleh sedikit atau 10 inchi atau 40 inci dari sisi yang lain dari kapal atau menara. Ketika menginstal sebuah RF splitter, konektor input perlu selalu berhadapan dengan source dari RF signal. Konektor output (kadang disebut ”taps”) adalah terkoneksi berhadapan dengan destination dari RF signal (antenna). Figure 5.26 menunjukkan 2 contoh dari RF splitter. Figure 5.27 meng-ilustrasikan bagaimana sebuah RF splitter akan digunakan dalam instalasi wireless LAN. Splitter akan digunakan untuk menjaga track dari power output dalam suatu saluran wireless LAN. Dengan hooking suatu power meter ke satu output dari splitter dan RF antenna ke yang lain. Seorang administrator dapat dengan aktif memonitor output disetiap waktunya. Dalam scenario ini power meter , antenna, dan splitter harus mempunyai impedansi yang sama. Walaupun bukan merupakan praktek umum ,perubahan power meter dari output splitter dan menggantikan ini ke 50 Ω dummy load akan mengijinkan seorang administrator untuk merubah power meter dari satu koneksi point ke throughout yang lain ke wireless LAN sedang dalam pengukuran power
Gambar 5.26 contoh RF Splitter

Fast Ethernet adalah sebuah sebutan untuk teknologi jaringan Ethernet yang menawarkan kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan standar Ethernet biasa. Kecepatan dari Fast Ethernet ini mencapai 100 megabit per detik.

Standar-standar yang dibuat untuk teknologi ini yang disebut juga 100BaseX adalah:

* 100BaseTX
* 100BaseFX
* 100BaseT4
* 100BaseVG.

Spesifikasi yang diratifikasi sebagai IEEE 802.3u pada tahun 1995 ini menjadi evolusi yang mengizinkan transmisi data yang jauh lebih cepat (10 kali lipat) dibandingkan dengan standar Ethernet yang sebelumnya, dengan menggunakan metode media access control yang sama, yakni Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection (CSMA/CD).

Selain itu, format frame yang digunakannya pun juga sama dengan Ethernet biasa, sehingga kompatibel dengan Ethernet. Pengabelan yang digunakan pun juga sama, yakni menggunakan kabel twisted pair, atau kabel serat optik meski kabel koaksial (yang digunakan oleh Ethernet 10Base2 dan 10Base5) telah ditinggalkan. Dimana standar ini dapat bekerja dalam modus full-duplex atau half-duplex.

Sementara Duplex adalah sebuah istilah dalam bidang telekomunikasi yang merujuk kepada komunikasi dua arah.

Terdapat dua metode duplexing, yakni

* Full-duplex
* Half-duplex

Full-duplex
Dalam komunikasi full-duplex, dua pihak yang saling berkomunikasi akan mengirimkan informasi dan menerima informasi dalam waktu yang sama, dan umumnya membutuhkan dua jalur komunikasi.

Komunikasi full-duplex juga dapat diraih dengan menggunakan teknik multiplexing, di mana sinyal yang berjalan dengan arah yang berbeda akan diletakkan pada slot waktu (time slot) yang berbeda. Kelemahan teknik ini adalah bahwa teknik ini memotong kecepatan transmisi yang mungkin menjadi setengahnya.

Sementara Half-duplex merupakan sebuah mode komunikasi di mana data dapat ditransmisikan atau diterima secara dua arah tapi tidak dapat secara bersama-sama. Seperti contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah penggunaan Walkie Talkie dimana jika kedua-duanya mencoba untuk berbicara secara serentak, kondisi “collision” (tabrakan) pun terjadi dan kedua pengguna walkie-talkie tersebut tidak dapat saling mendengarkan apa yang keduanya kirimkan.

Bab 3 Antenna dan Kabel Penghubung



Bagi rekan-rekan yang belum pernah berkecimpung dalam dunia radio sebelumnya, ada baiknya membaca-baca buku amatir radio seperti ARRL Antenna Handbook (http://www.arrl.org), ARRL Technical Information Pages (http://www2.arrl.org/tis/tismenu.html) dan W1GHZ online microwave antenna handbook di (http://www.qsl.net/n1bwt/preface.htm). Surfing ke berbagai situs amatir radio akan sangat membantu, terutama untuk memperoleh informasi & software untuk membantu membangun antenna buatan sendiri. Ada banyak hal yang perlu diperhatikan dalam instalasi antenna, seperti grounding system, kabel coax yang baik maupun berbagai tipe antenna. Kunci survive anda berada di sistem antenna yang digunakan.

Beberapa Tipe Antenna

Pada dasarnya ada beberapa tipe antenna yang biasa digunakan untuk operasional jaringan wireless Internet, diantaranya:

• Antenna Omnidirectional, biasanya digunakan pada Akses Point untuk memberikan akses Internet pada WARNET dalam radius 360 derajat.
• Antenna Sectoral, biasanya digunakan pada Akses Point untuk memberikan akses Internet pada WARNET atau pelanggan dalam radius tertentu, biasanya 90 derajat, 120 derajat dan 180 derajat.
• Antenna directional (pengarah), biasanya diletakan di WARNET untuk mengarahkan sambungan langsung ke Akses Point.

Tampak pada gambar adalah antenna 19 dBi yang digunakan penulis di rumahnya untuk menyambungkan diri ke Internet 24 jam. Antenna terpasang pada pipa ledeng ukuran 1.5 inci. Dengan ketinggian sekitar 1.5 meter dari atas atap. Tidak jauh dari antenna di pasang penangkal petir.

Instalasi antenna WLAN tersebut tidak seperti yang banyak digunakan oleh rekan-rekan WARNET yang menggunakan tower yang tinggi yang banyak menghabiskan biaya. Perhitungan Line Of Sight (LOS) menjadi penting untuk mengetahui apakah posisi Antenna sudah baik atau belum. Terus terang, ketinggian ini agak nekad karena menurut perhitungan seharusnya di letakan pada tower ketinggian sekitar 10 meter-an.




Kabel Coax Penghubung Antenna

Kabel coax adalah kabel yang digunakan untuk menghubungkan antenna dengan peralatan pemancar atau penerima. Kabel ini mempunyai impedansi spesifik, yang digunakan dalam wireless LAN adalah kabel coax yang memiliki impedansi 50 ohm.

Sialnya, komponen yang paling mematikan dalam instalasi wireless Internet adalah kabel coax ini karena memiliki redaman. Pada tabel di bawah diperlihatkan redaman dari beberapa jenis coax pada frekuensi 2.4GHz.

Tipe Kabel Redaman / 10 meter
(pada frekuensi 2.4GHz).
RG 8 3.3 dB
LMR 400 2.2 dB
Heliax 3/8” 1.76 dB
LMR 600 1.7 dB
Heliax ½” 1.2 dB
Heliax 5/8” 0.71 dB

Pengalaman di lapangan, sebaiknya gunakan kabel heliax atau LMR. Memang harganya lumayan mahal sekitar Rp. 250.000-an / meter jika beli baru, kadang-kadang kita dapat memperoleh-nya dengan harga murah kalau sedang untung. Sebaiknya, jangan sekali-sekali menggunakan kabel RG-8 kalau anda ingin selamat.



Konektor Antenna

Sambungan antara peralatan WLAN, coax & antenna menjadi sangat penting artinya karena konektor merupakan peredam daya jika instalasinya kurang baik. Paling tidak konektor yang baik akan memakan daya sekitar 0.3-0.5 dB. Konektor N & SMA yang di rancang untuk bekerja pada frekuensi tinggi. Ada beberapa tipe konektor yang digunakan untuk instalasi WLAN, yaitu:




N-Female biasanya digunakan pada sisi antenna atau anti petir.










N-male sambungan di kabel coax yang akan menghubungkan ke antenna.











Konektor SMA male Right Hand Polarization biasanya dihubungkan ke kabel coax kecil (pig tail) untuk dihubungkan ke konektor pada card WLAN.






Konektor SMA female right hand polarization biasanya terpasang pada card WLAN.










Untuk menyambungkan card WLAN yang terpasang konektor SMA untuk coax kecil, ke kabel coax LMR atau Heliax yang diameter-nya lebih besar. Biasanya dibuatkan kabel penghubung dengan konektor yang berbeda (N & SMA). Kabel ini di kenal sebagai pig tail.







Grounding System

Pada dasarnya ada tiga (3) jenis grounding system, yaitu:

• Safety ground, ini untuk daya listrik berteganggan tinggi (PLN)
• Lightning ground, ini untuk menyalurkan petir ke tanah.
• RF ground, ini untuk grounding sinyal RF (radio).

Yang kita perlukan dalam operasional WLAN adalah Lightning Ground dan RF Ground, kedua-nya harus diletakan pada tempat yang terpisah, jangan di jadikan satu.

RF Grounding system terutama dibutuhkan untuk antenna omnidirectional atau sectoral. Untuk antenna directional biasanya tidak dibutuhkan, karena salah satu bagian dari antenna directional telah menjadi RF ground itu sendiri. RF ground dapat dibuat dari beberapa kabel radial di tanah yang di sambungkan ke ground coax.

Lightning Ground secara detail dapat dilihat di http://www.arrl.org/tis/info/lightning.html. Beberapa rekan biasanya menggunakan air di sumur bor sebagai ground yang baik. Intinya, kita harus menyediakan tempat dengan resistansi yang paling rendah bagi petir agar masuk ke jalur yang kita sediakan. Tentunya dengan adanya lightning ground ini maka diperlukan peralatan anti-petir di hubungkan ke kabel coax yang kita gunakan agar bisa menyalurkan petir ke lightning ground.


Polarisasi Antenna

Dalam dunia elektromagnetik sinyal / gelombang radio dapat merambat di udara dengan dua polarisasi yang saling tegak lurus tergantung jenis medan yang di tumpanginya, medan listrik atau medan magnit.

Menggunakan polarisasi antenna yang tepat akan memungkinkan kita untuk:

• Meningkatkan isolasi terhadap sumber sintal yang tidak di inginkan. Diskriminasi oleh cros polarisasi (x-pol) biasanya sekitar 25 dB.
• Meredam interferensi.
• Mendefinisikan wilayah / daerah yang di cover (di servis).



Antenna di samping berada pada posisi polarisasi horizontal. Perhatikan antenna dipole yang berada di muka reflector parabola berada pada posisi horizontal. Polarisasi horizontal biasanya digunakan untuk hubungan komunikasi point to point (P2P).















Pada gambar samping adalah antenna sektoral yang biasa di pasang pada base station (BTS) tempat Akses Point di letakan. Karena antenna sektoral ini harus memberikan servis kepada beberapa stasiun sekaligus atau Point To Multi Point (P2MP) maka biasanya menggunakan polarisasi vertikal. Antenna omnidirectional merupakan contoh lain antenna yang menggunakan polarisasi vertikal.




Antenna Omnidirectional

Antenna omnidirectional di rancang untuk memberikan servis dalam radius 360 derajat dari titik lokasi. Sangat cocok untuk Akses Point untuk memberikan servis bagi WARNET sekitarnya dalam jarak dekat 1-4 km-an. Antenna jenis ini biasanya menpunyai Gain rendah 3-10 dBi.

Gambar pola radiasi antenna omnidirectional dapat dilihat pada gambar di bawah. Potongan medan horizontal memperlihatkan radiasi yang hampir berbentuk lingkaran 360 derajat.

Potongan medan vertikal memperlihatkan penampang yang medan yang sangat tipis pada sumbu vertikal. Hal ini berarti hanya statiun-stasiun yang berada di muka antenna saja yang akan memperoleh sinyal yang kuat, stasiun yang berada di atas antenna akan sulit memperoleh sinyal.




























Antenna Sektoral
Antenna sektoral seperti hal-nya Antenna Omnidirectional mempunyai polarisasi vertikal & dirancang untuk digunakan pada base stasion (BTS) tempat Akses Point berada.

Berbeda dengan antenna omnidirectional yang dapat memberikan servis dalam jangkauan 360 derajat. Antenna sektoral hanya memberikan servis pada wilayah / sektor yang terbatas. Biasanya 45-180 derajat saja. Keuntungan yang diperoleh dengan membatasi wilayah servis tersebut, antenna sektoral mempunyai gain yang lebih besar daripada antenna omnidirectional. Biasanya antenna sektoral mempunyai gain antara 10-19 dBi.

Tampak pada gambar potongan medan horizontal antenna sectoral yang hanya melebar pada satu sisi saja. Sedang pada potongan medan vertikal-nya sangat pipih seperti antenna omnidirectional.

























Antenna Directional

Antenna Directional secara umum ada dua jenis, yaitu:

• Yagi
• Parabola

Antenna yagi mempunyai penguatan lebih kecil (7-15 dBi) tampak pada gambar samping beberapa contohnya. Semakin banyak anak radiator yang digunakan, semakin tinggi penguatan antenna tersebut. Pola radiasinya diperlihatkan pada gambar di bawah ini. Bentuknya kira-kira seperti bola baik pada potongan medan horizontal maupun vertikalnya.




Antenna Parabola biasanya mempunyai penguatan minimal sekitar 18-28 dBi. Tampak pada gambar samping sebuah antenna parabola dengan polarisasi horizontal yang biasa digunakan untuk komunikasi point to point (P2P).

Tampak pada gambar potongan medan polarisasi antenna baik yang horizontal & vertikal sangat lancip. Memang antenna parabola ini mempunyai penguatan yang besar, tetapi harus di kompensasi dengan lebar beam (beam width) yang sangat sempit. Artinya jika arah antenna tergeser sedikit maka sinyal akan hilang di ujung yang lain.

Menggunakan antenna 24dBi untuk jarak dekat tidaklah effektif. Saran bagi para pengguna WLAN, sebaiknya di gunakan antenna dengan gain secukupnya supaya reliabilitas tetap tinggi dari gangguan mekanik, seperti antenna tergeser dll.







Antenna Buatan Sendiri

Mungkinkah membuat sendiri antenna untuk WLAN 2.4GHz? Mengapa tidak? Ada beberapa referensi menarik di Internet yang dapat memberikan inspirasi bagaimana membuat sendiri Antenna 2.4GHz sendiri, diantaranya adalah:

• http://users.bigpond.net.au/jhecker/ (antenna helical)
• http://www.saunalahti.fi/~elepal/antenna1.html (antenna dipole / yagi sederhana).
• http://www.seattlewireless.net/index.cgi/BuildingYagiAntennas (antenna yagi).
• http://www.qsl.net/ki7cx/wgfeed.htm (feed system untuk parabola).
• Dll. masih banyak lagi.

Salah satu antenna yang saya lihat paling menarik adalah antenna helical yang dirancang oleh Jason Hecker (jason@air.net.au). Untuk memberikan gambaran bagi para pembaca saya coba terjemahkan secara bebas penjelasan Jason dari http://users.bigpond.net.au/jhecker/.

Komponen yang perlu disiapkan antara lain adalah:
• 1 x 0.55 meter pipa pralon diameter 40 mm (40 mm inner, 42-43 mm outer).
• 1 x 40 mm (diameter) penutup pralon.
• 1 x 150 mm (diameter) penutup pralon atau potongan plastik / kayu yang tenbal dengan diameter yang sama.
• 2 x 25 mm atau 35 mm baut U.
• 8 x mur untuk baut U.
• 8 x ring untuk baut U.
• 1 x 5/16” baut (yang pendek) dengar mur & ring yang cocok.
• 1 x lempengan kuningan dengan ketebalan 0.4-0.7 mm secukupnya untuk dipotong dengan lingkaran berdiameter 130 mm.
• Kabel tembaga diamter 1 mm berlapis email sepanjang beberapa meter.
• 1 x konektor N untuk di letakan di panel.
• 3 x mur & ring untuk konektor N tersebut.
• Print PDF file berisi pattern antenna helical, atau membuat sendiri dari perhitungan di bawah. File PDF dapat di ambil dari http://users.bigpond.net.au/jhecker/.
• Lem Araldite yang lambat mengeringnya.
• Lem Loctite 424 atau yang mirip (seperti superglue atau hotglue gun).
• Penutup silicon.
• Selotape.


Peralatan yang dibutuhkan:
• Gergaji.
• Meja yang rata / datar.
• Pemotong kabel.
• Kunci untuk baut 5/16”.
• Obeng untuk konektor N.
• Bor
• Solder
• Gunting (untuk menggunting lempeng kuningan).
• Pisau.

Langkah membuat antenna tersebut adalah:

• Print & potong template dari PDF file yang anda ambil di http://users.bigpond.net.au/jhecker/. Ada tiga file, yaitu, circle.pdf dan rhspiral.pdf atau lhspiral.pdf. Gunakan rhspiral untuk right handed spiral helicals dan lhspiral untuk left handed spirals. Anda membutuhkan circle untuk membuat ground plane (reflector), kecuali jika anda dapat membuat lingkaran dengan diamter 130 mm yang baik.

• Potong pipa pralon 40 mm sepanjang 550 mm (55 cm).

• Lilitan template lilitan rhspiral atau lhspiral di pipa pralon dan selotape ujung-ujungnya. Tidak masalah anda menggunakan RIGHT atau LEFT handed template selama ujung-ujungnya menyambung. Pastikan spiral yang kita gambar menyambung ujung ke ujung. Sedikit gap tidak terlalu masalah. Yang perlu di ingat bahwa jika anda menyatukan LEFT & RIGHT handed helical, maka total sinyal akan saling mematikan.




• Di ujung awal tempate akan menjadi tempat menempelkan ke dasar antenna. Sebaiknya ujung awal di lebihkan sedikit untuk mengkompensasi ketebalan penutup pralon 40 mm. Seperti tampak pada gambar.














• Gunakan ujung yang lancip seperti cutter, beri tanda pada template sepanjang jalur helical dalam interval tetap, misalnya 5 atau 6 tanda setiap putaran. Dengan cara ini kita akan meninggalkan tanda pada pralon untuk memudahkan pada saat kita melilit kabel email. Beri tanda di mana kabel email berhenti di pipa pralon. Anda harusnya mempunyai beberapa mm kelebihan di pipa pralon. Hal ini OK.

• Lilitan kabel tembaga berlapis email dan gunakan superglue atau Loctite 424 untuk menempelkan kabel ke tempat akhir kabel di pipa pralon. Perlahan lilitkan kabel sepanjang pipa pralon ikuti tanda spiral yang telah kita toreh di pipa pralon. Pada interval yang sama, misalnya setiap ½ atau 1/3 lilit, tambahkan lem untuk menempelkan kabel di tempatnya.

• Pada saat anda mendekati akhir lilitan, lilitan terakhir jangan di lem. Biarkan cukup banyak kabel (10 cm atau lebih) di akhir lilitan. Biarkan dulu beberapa saat sampai lem mengering.

• Potong lempengan kuningan atau tembaha dengan diameter 130 mm diambil dari circle.pdf.


• Bor lubang pada penutup pralon 150 mm dan lempengan 130 mm untuk baut dan konektor N. Semua berpusat pada penutup pralon 40 mm yang akan ditempelkan para penutup pralon 150 mm. Posisikan konektor N pada pinggiran kanan dari penutup pralon 40 mm.
















• Potong penutup pralon 40 mm agar ada tempat cukup untuk konektor N maupun lubang baut-nya yang tiga buah itu. Untuk memberikan gambaran potongan lihat gambar.






















• Lubangi di tengah penutup pralon agar cukup untuk baut 5/16”. Penutup pralon dengan potongan maupun lubang baut tampak pada gambar.













• Baut penutup pralon 40 mm dan 150 mm menjadi satu seperti tampak pada gambar. (konektor N & reflektor belum terpasang).





















• Tempat penempelan baut U terserah kepada kita tergantung pada ukunran-nya 25 atau 35 mm atau berapapun. Pastikan agar tidak mengganggu pada saat kita memasang kabel coax di konektor N.

• Pasang lempengan tembaga atau aluminium 130 mm pada penutup pralon 150 mm, dan bautkan pada penutup pralon 40 mm. Pastikan semua lubang pada lempengan dan penutup pralon pas.

• Sambungkan konektor N.

• Untuk dapat matching impedansi antenna yang biasa sekitar 150 ohm untuk antenna helical ke kabel coax yang hanya 50 ohm, anda membutuhkan lempengan tembaga atau kuningan selebar 15-20 mm. Potong lempengan tersebut diagonal dan hubungkan dari konektor N ke ujung antenna. Ukuran potongan tembaga yang digunakan pada sisi tegak adalah 17 mm dan 71 mm dengan diagonal 73 mm. Lempeng aluminium tidak dapat di solder, jadi jangan digunakan. Lempeng kuningan yang baik digunakan. Lihat gambar untuk jelasnya.























• Masukan pipa pralon ke penutup pralon 40 mm dan tandai dimana spiral akan bertemu dengan ujung penutup. Potong kabel email yang berlebih disini, gunakan ampelas untuk menghilangkan email yang ada agar siap di solder.

• Solder lempeng tembaga yang baru kita buat di atas ke kabel email dari spiral helical. Gunakan lem seperlunya. Mungkin anda perlu melakukan trimming dari lempengan lembaga untuk mencocokan ukuran.

• Pada saat pipa pralon masuk secara penuh ke penutup pralon 40 mm, seharusnya pipa akan masuk dengan baik. Setelah itu lempengan tembaha yang menjadi matching impedansi di solder ke konektor N.

• Agar pipa pralon menempel dengan baik ke penutup pralon 40 mm, ampelas permukaan kedua benda yang akan saling berhubungan ini dengan ampelas agar lem yang kita gunakan dapat lebih baik menempelkan pralon.

• Gunakan lem Araldite yang SLOW DRYING (bukan 5 menit). Letakan Araldite di ujung bawah pipa pralon & di dalam penutup pralon. Atur posisi konektor N & rangkaian matching impedansinya.

• Biarkan lem mengering (sekitar satu hari). Pasang baut U dan anda sudah memiliki sebuah antenna helical. Bentuk konektor N yang menonjol melalui lempengan tembaga yang terhubung pada lempengan matching impedansi tembaga tampak pada gambar.






























• Alasan utama mengapa penutup 150 mm digunakan agar kita dapat menutup selurtuh konstruksi antenna menggunakan pipa pralon 150 mm sehingga aman dari ganggung cuaca burung dll.

• Gambar produk akhir sebuah antenna helical.




• Tampak belakang ....





Beberapa hal penting

• Test pipa pralon yang akan digunakan untuk antenna di dalam oven microwave. Kalau pipa pralon menjadi panas setelah di oven selama 2 menit-an, artinya bahan pipa pralon tersebut tidak baik untuk antenna, karena akan mengambil energi radio.

• Rangkaian matching impedensi di atas tidak terlalu sensitif.

• Antenna ini cukup baik digunakan untuk jarak 3-4 km dengan line of sight yang baik.

• Ada banyak kemungkinan variasi disain, misalnya kita dapat mengunakan PCB yang di etch sesuai dengan pola circle sebagai reflektor.





Perhitungan Untuk Membuat Antenna Sendiri

Rumus yang digunakan oleh Jason Hecker (jason@air.net.au) banyak di ambil dari Bab 19 dari ARRL Antenna Handbook (http://www.arrl.org) di mana kita akan melihat cukup banyak contoh disain antenna helical, termasuk cara mengukur kinerjanya.

Rumus antenna helical di ambil dari halaman 19-23 ARRL Antenna Handbook tertera di bawah ini.

C = 0.75 to 1.33  circumference of winding
S = 0.2126 C to 0.2867 C axial length of one turn
G = 0.8 to 1.1  diameter of ground plane / reflector
C =  D circumference is pi times the diameter
Diameter dari lilitan biasanya tetap, dengan pipa pralon 40 mm maka diameter lilitan adalah 42 mm. Jika frekuensi yang kita gunakan adalah (2.425GHz) maka panjang gelombang  = 0.123711 meter.
C =  * 0.042m = 0.13195m
= 1.066 
Jika kita ukur, ternyata S yang digunakan Jason tampaknya 0.31830 C, yang artinya out of range. Tapi tampaknya bukan masalah yang fatal.
S = 0.3183 * 0.13195m = 0.042m (anehnya sama dengan diameter tabung)
Diameter ground plane G = 1.05  = 0.130m
Gain dari antenna dalam dBi di definisikan sebagai:
Gain = 11.8 + 10log10(C * C * n * S) dimana n adalah jumlah lilitan.
Gain = 11.8 + 10log10(1.066 * 1.066 * 13 * 0.31830)
= 18.5dBi
Pada tabel di bawah terlihat dengan jelas bahwa gain antenna akan bertambah dengan menambahkan jumlah lilitan. Kira-kira kenaikan 3dB akan di peroleh dengan men-dobel jumlah lilitan. Kira-kira 13 lilitan pas untuk panjang pipa 0.55 meter & merupakan kompromi yang baik antara panjang vs. gain.

Pada card 801.11 yang banyak dipasaran umumnya kita bisa menset frekuensi yang digunakan sebanyak 11 channel (FCC US). Oleh karena itu anda mungkin ingin mengubah C & S dari rumus di atas untuk memperoleh gain semaksimal mungkin untuk frekuensi tempat kita bekerja.

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam antenna adalah lebar beam. Lebar beam biasanya di hitung menggunakan pada saat daya 50% (3 dB) lebih rendah daripada daya di pusatnya. Rumus / perhitungannya adalah:
Half Power Beam Width = 52 / (C * sqrt(n * S)) derajat
= 52 / (1.066 * sqrt(13 * 0.31830))
= 23.98 derajat

Motherboard

Beberapa produsen motherboard seperti Intel, Asus, Iwill, Abit dan masih banyak yang lainnya memproduksi. Motherboard menggabungkan seluruh komponen PC, mulai dari prosesor, memory, sound card, I/O, dsb. Sebenarnya apakah yang dimaksud dengan motherboar itu ? Dari namanya sudah jelas motherboard adalah ibu, atau disebut juga dengan mainboard adalah komponen terbesar yang terdapat dalam sebuah Proses DIvice. Fungsi motherboar secara keseluruhan adalah tempat utama untuk memasang peripheral lain, seperti Processor, Memori, VGA Card, dll.

Komponen-komponen Motherboard

 S ocket Processor

Socket Processor berfungsi untuk menancapkan Processor ke motherboard.

Ada beberapa jenis, contohnya: DIP (40 pin) untuk processor 8088/8086, soket 3 (168 pin) untuk processor 486, soket 5 dan 7 (321 pin) untuk processor Pentium, socket 8 (371 pin) untuk processor Pentium Pro, slot 1 untuk PentiumII, slot A untuk AMD K7.

 C hipset

Cipset berfungsi untuk mengontrol motherboar secara keseluruhan. Frekuensi bus, jenis processor, slot ekspansi dan kapasitas memori juga amat bergantung pada chipset. Ada beberapa produsen chipset yaitu OPTI, UMC, Ali (ACER Laboratories Inc), iS, VIA dan tentunya si raja chip Intel Corp. Untuk chip Intel ada berberapa contoh seperti :

 i430FX (Triton I), i430HX (Triton II), i430VX (Triton III), i430TX, semuanya mendukung socket 5/7

 i450GX (Orion), i450KX (Mars) mendukung Pentium Pro

 i440FX (Natoma), i440BX, i440GX, i440NX mendukung PentiumII

 S lot RAM

Slot RAM adalah slot yang digunakan untuk menancapkan memori.

Terdapat beberapa jenis diantaranya DIP, 30 pin, 72 pin, dan 168 pin

S lot Ekspansi

Slot ini berfungsi untuk menempatkan peralatan tambahan yang berfungsi sebagai sarana komunikasi antara peralatan input / output dengan mothetboard, misalnya VGA Card, Soun Card, Modem, dll.

Ada beberapa jenis slot ekspansi:

 ISA (Industri Standard Architecture) 8 bit dan 16 bit

 EISA (Extended ISA) 32 bit 32-bit

 VESA 32-bit

 MCA (Micro Channel Architectur) 32 bit

 PCI (Peripheral Component Interconnect) 32 bit

 AGP (Accelerated Graphic Port) 64 bit

 CNR (Communication and Network Riser)

 VL-Bus (VESA Local Bus) 32 bit

 Port IDE, FDD Serial dan Paralel

Port ini digunakan untuk pemasangan Hard Disk (IDE Port), Floppy disk drive (FDD Port) dan sarana komunikasi dengan perangkat lain ( Serial Port) serta untuk pemasangan printer dan scanner (Paralel Port atau LPT Port)

 BIOS (Basic Input Output System)

BIOS berfungsi untuk menginisialisasi dan mengkonfigurasi peripheral utamanya dalam proses input dan output. Kedudukan BIOS berada diantara perangkat keras dan Sistem Operasi computer (Windows, DOS, Linux, OS/2, dll). Semua perintah yang berasal dari system operasi, misalnya menulis ke disket atau membaca CDROM, ditampung dulu oleh BIOS.

 Slot Power

Secara garis besar, slot power supply yang biasa digunakan terbagi 2 jenis, yaitu AT dan ATX, yang berfungsi untuk membagi arus.

Memory

Secara garis besar, memori dapat dibagi menjadi 3 bagian utama, yaitu :

1. First Level (L1) Cache

Memori yang bernama L1 Cache ini adalah memori yang terletak paling dekat dgn processor (lebih spesifik lagi: dekat dengan blok CU [control unit]).Penempatan Cache di processor dikembangkan sejak PC i486. Memori ditingkat ini memiliki kapasitas yang paling kecil (hanya 16 Kb), tetapi memiliki kecptan akses dalam hitungan nanodetik (sepersemilyar detik). Data yg

berada di memori ini adalah data yang paling penting dan paling sering akses. Processor AMD Athlon memiliki cache L1 sebesar 128 Kb.

2. Second Level (L2) Cache

Memori L2 Cache ini terletak di motherboard (Lebih spesifik lagi : modul COAST: Cache On A Stick. Bentuk khusus dari L2 yang mirip seperti memori module yang dapat di ganti-ganti tergantung motherboard) penempatan L2Cache ini banyak digunakan pada motherboard 486 atau Pentium klasik.Akan tetapi ada juga yang terintegrasi langsung dengan motherboard, ada juga yang terintegrasi dengan processor module. Kapasitas L2 lebih besar dari L1 cache ukurannya besar antara 128 kb -2 mb ache memiliki kecepatan akses yang lebih lambat dibandingkan dengan L1 chace.

3. Memori Module

Memori yang biasa terlihat dipasang pada motherboard adalah memori modul trsbt. Memori module ini memiliki kapasitas yang berkisar antara 4Mb –512 Mb. Kecepatan aksesnya juga berbeda, ada yang berkecepatan 80 ns, 60ns, 66 MHz (15ns), 100 MHz (10ns), 133 MHz (7,5 ns) dan saat ini telah ikembangkan 200 dan 400 MHz.Memori module ini terbagi atas 2 bagian, yaitu a. SIMM (Single In-Line Memory Module)

Single pada SIMM ini dimaksudkan dalam penomoran pin. Pada

penampakan fisiknya, pin dan pin yang berada tepat dibaliknya memiliki

nomor yang sama.

SIMM dapat dikelompokkan berdasarkan jumlah pin, yaitu :

_ 30 pins

- Pertama kali dibuat dalam modul 8 FPM (Fast Page Mode), yang

memiliki kecepatan 80 ns

- Maksimal bandwidth (lebar jalur data) : 176 Mb/sec

_ 72 pins

- FPM yang berkecepatan 70 ns

- EDO (Extended Data Output) yang berkecepatan 60 ns, maksimal

bandwidth 264 Mb/sec

b. DIMM (Dual In-Line Memori Module)

Dual berarti kedua sisi dari penampakan fisik ini menunjukkan bahwa duabuah sisi menjalankan sekuens proses masing-masing, namun masihmendukung satu proses utama yang sama.

Menurut proses pembuatannya, DIMM menggunakan sistem DRAM(Dynamic RAM).

Sistem DRAM ini juga mengalami berbagai perkembangan, antara lain:

_ Synchronous DRAM (SDRAM). Jenis DRAM ini memperbaiki kecepatan

akses data yang tersimpan. Modul EDO RAM dapat dibawa kekecepatan tertinggi 75 MHz, sedangkan SDRAM dapat dibawa kekecepatan 100 MHz pada sistem yang sama. SDRAM ini juga dapatdikembangkan lebih jauh, diantaranya :

_ PC 100 RAM, yaitu SDRAM yang dikembangkan untuk sistem bus100 MHz

_ PC 133 RAM, yang merupakan SDRAM untuk sistem bus 133 MHz

_ ECC RAM (Error Checking and Correction RAM), yang merupakan

SDRAM untuk kebutuhan server yang memiliki kinerja yang berat.

Jenis SDRAM ini dapat mencari kerusakan data pada sel memori

yang bersangkutan dan langsung dapat memperbaikinya.

_ Burst EDO RAM (BEDO RAM) adalah jenis EDO yang memilikikemampuan Bursting, semula dikembangkan untuk menggantikanSDRAM, tetapi karena prosesnya yang asinkron dan hanya terbatassampai 66 MHz, praktis BEDO RAM ditinggalkan.

_ Rambus DRAM (RDRAM) dikembangkan oleh RAMBUS Inc. RDRAM inimemiliki jalur data yang sempit (8 bit) tetapi keinierjanya tidak dapatdiungguli oleh DRAM jenis lain karena memiliki Memori Controller yangdipercanggih. Tentunya hanya motherboard yang mendukung RAMBUSsaja yang bisa memakai DRAM ini, seperti Motherboard untuk AMD K7

Athlon.

_ SyncLink DRAM (SLDRAM) dibuat karena untuk memakai RDRAM iniharus membayar royalti kepada RAMBUS Inc. Hal ini dirasakan sangatmahal bagi pengembang motherboard. Dengan kecepatan 200 MHz,dan bandwidth maksimum 1600 Mb/sec cukup untuk mengkanvaskanperkembangan RAMBUS DRAM

_ Double Data Rate RAM (DDRAM) dikembangkan karena kebutuhantransmisi data sangat tinggi.

4. Expansion Card

Expansion card adalah card-card tambahan yang terpasang pada komputer danmemiliki berbagai fungsi. Contoh card-card yang sering digunakan adalah :

1. VGA Card

VGA Card berfungsi untuk menghubungkan dan mengolah output yangberupa data ke monitor, agar dapat ditampilkan oleh monitor. Peningkatankualitas CPU secara keseluruhan juga amat bergantung kepada jenis VGAcard yang digunakan. Jika komputer hanya digunakan sebatas dokumenpengolahan data, operasi pada spreadsheet atau untuk “surfing” internet,jenis dan kualitas VGA yang “biasa-biasa saja” sudah memadai. Tetapi jikakomputer banyak digunakan untuk aplikasi 3D berat atau bermain gamedengan kualitas gambar yang tinggi, maka kualitas VGA card mutlakdiperlukan.Beberapa faktor yang perlu diperhatikan pada saat memilih sebuah videocard adalah :

a. RAMDAC

RAMDAC adalah sebuah chip yang mengkonversikan grafik PC kedalamsinyal analog merah, hijau, biru, yang digunakan oleh monitor. Semakincepat RAMDAC dari sebuah kartu grafis, semakin halus gambar yangdihasilkan (semakin bagus kualitasnya).

b. Accelerator chip

VGA Card yang dilengkapi dengan accelerator chip akan meringankanbeban processor. Usahakan accelerator yang digunakan mendukung 32bit.

c. Type Bus

Ada 4 type bus yang biasa digunakan oleh VGA card, yaitu ISA, VL-bus,PCI dan AGP. Type bus yang saat ini populer adalah type bus slot AGPkarena memiliki daya akselerasi lebih cepat dan sempurna untukdigunakan oleh game-game dan gambar 3D.

d. Video Memori

Secara prinsip, semakin besar video memori, semakin cepat gerakananimasi yang dihasilkan dan termasuk meringankan beban processoruntuk memproses grafik yang berat. Di pasaran, tersedia slot AGP videocard dari 4 MB, 8 MB, 16 MB, 32 MB sampai dengan 64 MB

2. Sound Card

Sound card berfungsi untuk memproses output berupa suara dan musik yangkemudian diteruskan kepada speaker. Sound card juga dapat digunakansebagai alat input untuk Joystick yang digunakan untuk bermain game.Perkembangan sound card juga semakin berkembang dari tahun ke tahun.

Saat ini sound card bukan hanya digunakan untuk bermain game, tetapi jugamenyemarakkan aplikasi-aplikasi multimedia, seperti ensiklopedia, programpendidikan dan pengajaran dan program presentasi. Bahkan saat ini soundcard dapat dimanfaatkan untukpenggunaan komunikasi seperti telepon VoIP (Voice over Internet Protocol),Teleconverencing dan lain-lain. Secara umum, pemilihan sound cardbergantung pada kemampuan pemrosesan suara (16 bit atau 32 bit), jenissuara (analog atau digital) dan support terhadap speaker (stereo atausurround).

3. NIC (Network Interface Card)

NIC atau biasa disebut card LAN (Local Area Network), saat ini telah menjadisuatu peralatan standard, khususnya bagi pendidikan dan perkantoran yangtelah menerapkan sistem jaringan sebagai salah satu upaya pemberdayaankomputer secara menyeluruh. Fungsi card LAN atau NIC adalah untukmenghubungkan antara dua atau lebih komputer agar komputer-komputertersebut dapat saling berkomunikasi satu sama lain.

4. TV / Radio Tuner

Menonton televisi dan mendengarkan radio saat ini juga dapat dilakukandengan menggunakan komputer. Cukup dengan menambahkan TV dan Radiocard dan menghubungkan card tersebut dengan antena televisi maupunradio.

5. MPEG Card

Untuk komputer-komputer generasi ketiga dan keempat, dimana memilikiketerbatasan dalam sumber daya VGA Card, dapat menggunakan card iniuntuk tetap dapat menikmati film kesayangan mereka

5. Memori Eksternal (Storage Device)

Memori eksternal berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan data secarapermanen (tidak seperti memori internal, dimana data dapat hilang apabila catudaya ke komponen tersebut diputuskan). Media penyimpan ini terbagi atas :

1. Floppy Disk

Secara fisik, floppy yang saat ini sering digunakan terbagi atas 2 jenis, yaitu

5,25 inchi dan 3,5 inchi , dimana masing-masing ukuran memiliki 2 typekapasitas,yaitu Double Density (DD) dan High Density (HD)Disket diputar pada kecepatan 300 rpm (Double Density) atau 360 rpm (HighDensity). Sewaktu disk berputar, head dapat bergerak keluar atau ke dalam

sekitar 1 inchi, menulis sekitar 40 atau 80 track.Floppy Disk 5,25 inchi

Karakteristik Double Density High Density

Lebar Track 0,330 mm 0,160 mm

Track per inchi 48 96

Koersivitas 300 oersted 600 oersted

Bytes per sector 512 512

Sector per track 9 15

Track per side 40 80

Side 2 2

Kapasitas 360 Kbytes 1,2 Mbytes

2. Hard Disk

Hard Disk memiliki prinsip kerja yang sama dengan Floppy Disk dan jugamemiliki fungsi sebagai penyimpan data. Yang membedakan antara Hard Diskdan Floppy Disk adalah bentuk fisik dan kapasitas penyimpanan data sertakecepatan aksesnya. Sesuai dengan namanya (Hard yang berarti Keras),media penyimpanan data dalam hard disk menggunakan media logam dandapat terdiri dari beberapa plat sehingga mampu menyimpan data yang lebihbanyak. Kapasitas penyimpanan hard disk rata-rata adalah 120 MByte sampaidengan 100 Gbyte.

3. CDROM

Media penyimpanan semakin hari mengalami kemajuan dengan amat pesat.Dengan CDROM ini, besar data yang mampu dimasukkan menjadi berkali-kalilipat dibandingkan dengan floppy. Juga daya tahan media ini lebih baikdibandingkan dengan floppy. Jenis CDROM bergantung kepada kecepatanputarnya, misal : CDROM 12 x berarti memiliki kecepatan putaran 12 xkecepatan putar floppy.Saat ini CDROM juga telah mampu merekan ke dalam format CD dan biasadisebut dengan CD RW (Read-Write).

2.1 Pengenalan jaringan

Jaringan / network adalah suatu mekanisme yang memungkinkan berbagai komputer terhubung dan para penggunanya dapat berkomunikasi dan share resources satu sama. Informasi dan data bergerak melalui media transmisi jaringan sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer untuk saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan hardware / software yang terhubung dengan jaringan.

Saat ini kita mengenal beberapa jenis jaringan pada umumnya yaitu jaringan data dan internet.

Jaringan data adalah sebuah jaringan yang memungkinkan komputer-komputer yang ada saling bertukar data. Contoh yang paling sederhana adalah dari jaringan data adalah dua buah PC terhubung melalui sebuah kabel. Akan tetapi rata-rata jaringan data menghubungkan banyak alat.

Jaringan internet adalah sekumpulan jaringan-jaringan yang saling terhubung oleh alat jaringan dan akan menjadikan jaringan-jaringan tersebut sebagai satu jaringan yang besar. Public Internet adalah contoh yang paling mudah dikenali sebagai jaringan tunggal yang menghubungkan jutaan komputer.

2.2 Arsitektur Jaringan

Ada 3 jenis arsitektur jaringan data :

· LAN (Local Area Network)

Jaringan ini beroperasi dalam area yang jaraknya terbatas(kurang dari 10 kilometer).Biasanya jaringan ini bersifat tertutup karena hanya digunakan oleh sekumpulan orang dan memberikan akses bandwith yang tinggi dalam lingkup kelompok yang menggunakannya.Alat yang biasa digunakan adalah Switch dan Hub.

· WAN (Wide Area Network)

Jaringan ini beroperasi dalam area yang lebih luas dari LAN.Biasanya jaringan WAN berfungsi untuk menghubungkan LAN yang berada terpisah secara geografis. Biasanya digunakan juga untuk fulltime/partime connectivity antar daerah dan juga untuk public services seperti email. Alat yang biasa digunakan di jaringan ini adalah Router.

· MAN (Metropolitan Area Network )

Jaringan ini beroperasi dalam area yang lebih luas secara geografis.Biasanya menghubungkan jaringan WAN yang terpisah sehingga memungkinkan untuk terjadinya pertukaran informasi dan sharing data dan devices. Alat yang digunakan adala kumpulan dari Router dan Gateway.

Jaringan nirkabel adalah jaringan yang memungkinkan setiap user untuk saling bertukar informasi tanpa harus terhubung dengan kabel pada umumnya(UTP ) sehingga memudahkan user untuk berpindah-pindah lokasi selama jaringan nirkabel tersebut dapat terhubung.

2.3 Tipe dari Jaringan Nirkabel

Sama halnya seperti jaringan yang berbasis kabel, maka jaringan nirkabel dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa tipe yang berbeda berdasarkan pada jarak dimana data dapat ditransmisikan.

· Wireless Wide Area Networks (WWANs)

Teknologi WWAN memungkinkan pengguna untuk membangun koneksi nirkabel melalui jaringan publik maupun privat. Koneksi ini dapat dibuat mencakup suatu daerah yang sangat luas, seperti kota atau negara, melalui penggunaan beberapa antena atau juga sistem satelit yang diselenggarakan oleh penyelenggara jasa telekomunikasinya. Teknologi WWAN saat ini dikenal dengan sistem 2G (second generation). Inti dari sistem 2G ini termasuk di dalamnya Global System for Mobile Communications (GSM), Cellular Digital Packet Data (CDPD) dan juga Code Division Multiple Access (CDMA). Berbagai usaha sedang dilakukan untuk transisi dari 2G ke teknologi 3G (third generation) yang akan segera menjadi standar global dan memiliki fitur roaming yang global juga. ITU juga secara aktif dalam mempromosikan pembuatan standar global bagi teknologi 3G.

· Wireless Metropolitan Area Networks (WMANs)

Teknologi WMAN memungkinkan pengguna untuk membuat koneksi nirkabel antara beberapa lokasi di dalam suatu area metropolitan (contohnya, antara gedung yang berbeda-beda dalam suatu kota atau pada kampus universitas), dan ini bisa dicapai tanpa biaya fiber optic atau kabel tembaga yang terkadang sangat mahal. Sebagai tambahan, WMAN dapat bertindak sebagai backup bagi jaringan yang berbasis kabel dan dia akan aktif ketika jaringan yang berbasis kabel tadi mengalami gangguan. WMAN menggunakan gelombang radio atau cahaya infrared untuk mentransmisikan data. Jaringan akses nirkabel broadband, yang memberikan pengguna dengan akses berkecepatan tinggi, merupakan hal yang banyak diminati saat ini. Meskipun ada beberapa teknologi yang berbeda, seperti multichannel multipoint distribution service (MMDS) dan local multipoint distribution services (LMDS) digunakan saat ini, tetapi kelompok kerja IEEE 802.16 untuk standar akses nirkabel broadband masih terus membuat spesifikasi bagi teknologi-teknologi tersebut.

· Wireless Local Area Networks (WLANs)

Teknologi WLAN membolehkan pengguna untuk membangun jaringan nirkabel dalam suatu area yang sifatnya lokal (contohnya, dalam lingkungan gedung kantor, gedung kampus atau pada area publik, seperti bandara atau kafe). WLAN dapat digunakan pada kantor sementara atau yang mana instalasi kabel permanen tidak diperbolehkan. Atau WLAN terkadang dibangun sebagai suplemen bagi LAN yang sudah ada, sehingga pengguna dapat bekerja pada berbagai lokasi yang berbeda dalam lingkungan gedung. WLAN dapat dioperasikan dengan dua cara. Dalam infrastruktur WLAN, stasiun wireless (peranti dengan network card radio atau eksternal modem) terhubung ke access point nirkabel yang berfungsi sebagai bridge antara stasiun-stasiun dan network backbone yang ada saat itu. Dalam lingkungan WLAN yang sifatnya peer-to-peer (ad hoc), beberapa pengguna dalam area yang terbatas, seperti ruang rapat, dapat membentuk suatu jaringan sementara tanpa menggunakan access point, jika mereka tidak memerlukan akses ke sumber daya jaringan.Pada tahun 1997, IEEE meng-approve standar 802.11 untuk WLAN, yang mana menspesifikasikan suatu data transfer rate 1 sampai 2 megabits per second (Mbps). Di bawah 802.11b, yang mana menjadi standar baru yang dominan saat ini, data ditransfer pada kecepatan maksimum 11 Mbps melalui frekuensi 2.4 gigahertz (GHz). Standar yang lebih baru lainnya adalah 802.11a, yang mana menspesifikasikan data transfer pada kecepatan maksimum 54 Mbps melalui frekuensi 5 GHz.

· Wireless Personal Area Networks (WPANs)

Teknologi WPAN membolehkan pengguna untuk membangun suatu jaringan nirkabel (ad hoc) bagi peranti sederhana, seperti PDA, telepon seluler atau laptop. Ini bisa digunakan dalam ruang operasi personal (personal operating space atau POS). Sebuah POS adalah suatu ruang yang ada disekitar orang, dan bisa mencapai jarak sekitar 10 meter. Saat ini, dua teknologi kunci dari WPAN ini adalah Bluetooth dan cahaya infra merah. Bluetooth merupakan teknologi pengganti kabel yang menggunakan gelombang radio untuk mentransmisikan data sampai dengan jarak sekitar 30 feet. Data Bluetooth dapat ditransmisikan melewati tembok, saku ataupun tas. Teknologi Bluetooth ini digerakkan oleh suatu badan yang bernama Bluetooth Special Interest Group (SIG), yang mana mempublikasikan spesifikasi Bluetooth versi 1.0 pada tahun 1999. Cara alternatif lainnya, untuk menghubungkan peranti dalam jarak sangat dekat (1 meter atau kurang), maka user bisa menggunakan cahaya infra merah.Untuk menstandarisasi pembangunan dari teknologi WPAN, IEEE telah membangun kelompok kerja 802.15 bagi WPAN. Kelompok kerja ini membuat standar WPAN, yang berbasis pada spesifikasi Bluetooth versi 1.0. Tujuan utama dari standarisasi ini adalah untuk mengurangi kompleksitas, konsumsi daya yang rendah, interoperabilitas dan bisa hidup berdampingan dengan jaringan 802.11.

Jaringan Komputer Nirkabel memberikan fleksibilitas dalam instalasi dan konfigurasi dan kebebasan berhubungan dengan mobilitas jaringan, berikut adalah hal yang harus dipertimbangkan dalam menjalankan sistem Jaringan Komputer Nirkabel :

1. Jangkauan dan Liputan

Jangkauan komunikasi Radio Frequency (RF) dan Infrared (IR) merupakan sebuah fungsi dari desain produk (termasuk kekuatan transmit dan desain receiver) dan bentuk perambatan, terutama dalam lingkungan ruang tertutup. Interaksi terhadap objek bangunan, termasuk tembok, logam dan bahkan manusia, dapat mempengaruhi energi perambatan, untuk itulah pertimbangan jangkauan dan liputan perlu dipertimbangkan.

Benda-benda padat menghentikan signal infrared, yang mengakibatkan keterbatasan. Kebanyakan sistem Jaringan Komputer Nirkabel menggunakan Radio Frequency (RF) karena gelombang radio dapat melewati beberapa jenis ruangan dan hambatan lain.

Jangkauan (atau radius liputan) untuk sistem Jaringan Komputer Nirkabel tipikal bervariasi mulai dari di bawah 100 kaki sampai lebih dari 300 kaki. Jangkauan dapat diperluas, dan kebebasan bergerak via roaming, dapat dilakukan menggunakan microcells.

1. Throughput

Seperti halnya dengan sistem Jaringan Komputer Berkabel , throughput yang sebenarnya dalam Jaringan Komputer Nirkabel tergantung pada produk dan jenis set-up. Faktor-faktor yang mempengaruhi throughput termasuk jumlah pengguna, faktor-faktor yang mempengaruhi perambatan misalnya jarak dan multipath, tipe Jaringan Komputer Nirkabel yang digunakan, seperti latency dan bottleneck pada bagian Jaringan Komputer Berkabel.

Rate data untuk kebanyakan Jaringan Komputer Nirkabel komersial adalah sekitar 1.6Mbps. Para pengguna topologi Ethernet tradisional atau Token Ring biasanya merasakan sedikit perbedaan ketika menggunakan Jaringan Komputer Nirkabel.

Jaringan Komputer Nirkabel menyediakan throughput yang cukup untuk kebanyakan aplikasi Jaringan Komputer kantoran, termasuk pertukaran electronic mail (E-Mail), akses ke peralatan bersama mis printer, akses internet, dan akses untuk database dan aplikasi multi-user. Sebagai perbandingan, jika sebuah modem terbaru dengan teknologi V.90 mengirim dan menerima data pada data rate 56.6 Kbps, maka dalam hal throughput sebuah Jaringan Komputer Nirkabel beroperasi pada 1.6Mbps artinya hampir tigapuluh kali lebih cepat.

1. Integritas dan Reliabilitas

Teknologi nirkabel telah diuji selama lebih dari limapuluh tahun dalam aplikasi nirkabel di dunia komersial dan militer. Walaupun interferensi radio dapat mengakibatkan degradasi dalam hal throughput, gangguan semacam itu sangat jarang terjadi dalam ruang kantor.

Desain yang bagus dari produsen alat teknologi Jaringan Komputer Nirkabel yang telah terbukti dan aturan batas jarak signal menghasilkan koneksi yang lebih bagus daripada koneksi telpon selular dan memberikan integritas data yang performanya sama atau bahkan lebih bagus daripada Jaringan Berkabel.

1. Kompatibilitas dengan Jaringan yang Telah Ada

Kebanyakan Jaringan Komputer Nirkabel telah disiapkan untuk memenuhi standar industri interkoneksi dengan Jaringan Berkabel seperti Ethernet atau Token Ring serta didukung oleh sistem operasi jaringan sama halnya dengan Jaringan Komputer Berkabel melalui penggunaan driver yang tepat. Setelah terinstal, maka jaringan akan menganggap komputer nirkabel sama seperti komponen jaringan yang lain.

1. Interoperabilitas Perangkat Jaringan Nirkabel

Calon pengguna harus menyadari bahwa perangkat sistem Jaringan Komputer Nirkabel dari beberapa produsen mungkin tidak saling interoperable (tidak kompatibel), untuk tiga alasan berikut ini .

Pertama, teknologi yang berbeda tidak saling mendukung. Sebuah sistem yang berbasis teknologi spread spectrum frequency hopping (FHSS) tidak akan berkomunikasi dengan sistem lain yang berbasis teknologi spread spectrum direct sequence (DSSS).

Kedua, sistem yang menggunakan band frekuensi yang berbeda tidak akan saling berkomunikasi walaupun keduanya menggunakan teknologi yang sama. Ketiga, sistem dari produsen yang berbeda kemungkinan tidak akan berhubungan walaupun keduanya menggunakan teknologi yang sama dan band frekwensi yang sama, sehubungan dengan perbedaan implementasi (teknologi) pada setiap produsen.

1. Interferensi dan Ko-eksistensi

Dengan tidak adanya aturan lisensi frekwensi pada produk-produk perangkat Jaringan Komputer Nirkabel, berarti produk lain yang memancarkan energi dalam spektrum frekwensi yang sama secara potensial dapat mengakibatkan interferensi terhadap sistem komputer nirkabel. Sebagai contoh adalah oven microwave, tapi sebagian besar produsen perangkat Jaringan Komputer Nirkabel telah mendesain produk mereka dengan memperhitungkan interferensi oven microwave.

Hal lain yang patut dipertimbangkan adalah penggunaan beberapa merek perangkat Jaringan Komputer Nirkabel dari produsen yang berbeda-beda. Sementara produk dari beberapa produsen menginterferensi merek lain, beberapa produk tidak saling interferensi.

1. Izin Penggunaan Frekuensi

Di Amerika Serikat, Federal Communications Commissions (FCC) mengatur penggunaan transmisi radio, termasuk yang digunakan dalam Jaringan Komputer Nirkabel. Negara lain juga memiliki lembaga yang mengatur hal tersebut.

Perangkat Jaringan Komputer Nirkabel secara tipikal didesain untuk beroperasi pada bagian spektrum radio di mana FCC tidak mensyaratkan end-user untuk membayar izin penggunaan gelombang radio. Di Amerika Serikat, umumnya Jaringan Komputer Nirkabel menggunakan frekwensi pada salah satu gelombang ISM (Instrumentation, Scientific, and Medical). Ini termasuk 902-928 MHz, 2.4-2.483 GHz, 5.15-5.35 GHz, dan 5.725-5.875 GHz.

Agar dapat menjual perangkat Jaringan Komputer Nirkabel di suatu negara, produsen harus memperoleh sertifikasi dari lembaga terkait dinegara yang dimaksud.

1. Kemudahan dalam Penggunaan

Pengguna hanya perlu mendapat sedikit informasi baru untuk dapat segera menggunakan Jaringan Komputer Nirkabel. Karena tipikal Jaringan Komputer Nirkabel yang kompatibel dengan Network Operating System, maka aplikasi-aplikasi akan berfungsi sama dengan ketika menggunakan Jaringan Komputer Berkabel.

Selain itu sistem Jaringan Komputer Nirkabel juga menggabungkan beberapa alat diagnostik untuk mengetahui masalah yang mungkin timbul dengan elemen-elemen sistem nirkabel; namun bagaimanapun juga, sistem telah dirancang agar kebanyakan pengguna tidak perlu sampai menggunakan alat diagnostik tersebut.

Jaringan Komputer Nirkabel menyederhanakan banyak aturan-aturan dalam hal instalasi dan konfigurasi yang memusingkan para manajer jaringan. Karena hanya Titik Akses (transceiver) yang membutuhkan kabel, maka para manajer jaringan dibebaskan dari urusan menarik kabel.

Dengan sedikitnya kabel yang digunakan maka sangat mudah untuk memindahkan, menambah dan mengubah konfigurasi dalam jaringan. Terakhir, sifat portable (mudah dipindahkan) dari Jaringan Komputer Nirkabel, memberikan keleluasaan bagi manajer jaringan untuk melakukan pra-konfigurasi dan memperbaiki seluruh jaringan sebelum memasang pada lokasi yang terpisah.

Setelah terkonfigurasi, Jaringan Komputer Nirkabel dapat dipindahkan ke tempat lain hanya dengan sedikit modifikasi atau tanpa modifikasi sama sekali.

1. Keamanan

Karena teknologi nirkabel berasal dari aplikasi militer, maka faktor keamanan sejak lama merupakan kriteria terutama dalam perangkat nirkabel. Standar keamanan secara tipikal merupakan bagian daripada Jaringan Komputer Nirkabel, membuatnya menjadi lebih aman daripada kebanyakan Jaringan Komputer Berkabel.

Sangat sulit bagi orang luar untuk menyadap lalulintas Jaringan Komputer Nirkabel. Teknik enksripsi yang kompleks membuat hal tersebut sangat sulit dimungkinkan, sehingga yang perlu diawasi adalah penggunaan akses ke jaringan.

Secara umum, sebuah klien harus dibuat seaman mungkin sebelum diizinkan ikut serta dalam sebuah Jaringan Komputer Nirkabel.

1. Biaya

Implementasi sebuah Jaringan Komputer Nirkabel melibatkan biaya infrastruktur pada titik-titik akses nirkabel dan biaya pengguna untuk setiap kartu adapter nirkabel.

Biaya infrastruktur utamanya tergantung pada jumlah Titik Akses yang dipasang; harga sebuah Titi k Akses berkisar US$ 1,000 sampai $ 2,000. Jumlah Titik Akses secara tipikal tergantung pada wilayah jangkauan yang ingin diliput dan atau jumlah atau tipe pengguna yang ingin dilayani. Wilayah liputan proporsional dengan jangkauan produk. Kartu adapter Jaringan Komputer Nirkabel dibutuhkan untuk platform standar komputer, harganya berkisar US$ 300 sampai dengan US$ 1,000.

Biaya pemasangan dan pemeliharaan sebuah Jaringan Komputer Nirkabel umumnya lebih murah daripada biaya pemasangan dan pemeliharaan Jaringan Komputer Berkabel, dengan dua alasan.

Pertama, sebuah Jaringan Komputer Nirkabel menghilangkan biaya kabel dan ongkos kerja memasang dan memperbaikinya. Kedua, karena Jaringan Komputer Nirkabel memudahkan pemindahan, penambahan dan perubahan, maka mengurangi biaya tidak langsung user-downtime dan biaya overhead administratif.

1. Skalabilitas

Jaringan Komputer Nirkabel dapat dirancang menjadi sangat mudah atau sangat rumit. Jaringan Komputer Nirkabel dapat mendukung banyak klien dan atau wilayah liputan dengan menambah Titik Akses (transceiver) untuk memperkuat atau memperluas liputan.

1. Pengaruh Terhadap Kesehatan

Radiasi yang dihasilkan dari Jaringan Komputer Nirkabel sangat rendah, lebih kecil daripada yang dihasilkan telepon selular. Karena gelombang radio memudar dengan cepat, maka radiasi yang terkirim hanya sebagian kecil yang menerpa orang-orang yang bekerja dalam sistem Jaringan Komputer Nirkabel.

Sekilas Teknologi Nirkabel

Dalam bentuk yang paling sederhana ,jaringan nirkabel adalah LAN yang menggunakan frekuensi radio untukdapat salaing berkomunikasi ketimbang menggunakan kabel.Contoh gambar di bawah menunjukan klien device berhubungan dengan access point.
Gambar 1 Jaringan Kabel dan Jaringan Nirkabel

Karena jaringan Nirkabel menggunakan frekuensi radio ,maka kecepatan akses tergantung pada jarak antara transmiter dan receiver.Maka semakin dekat klien device dengan access point semakin besar kecepatan akses mereka dalam jaringan .

Gambar 2 Akses data dipengaruhi Jarak akses ke transmiter frekuensi radio


2.4 Komponen Jaringan Nirkabel

Berikut adalah komponen Jaringan Nirkabel :

1.Access point

2. Klien Device

3.Switch

4.Kabel

1. Access Point

Access Point menyediakan konektifitas antara device-device dengan jaringan nirkabel yang ada. Access point terbagi menjadi 2 yaitu :

1. Access Point

Access Point yang dimaksud di sini berfungsi sebagai media yang memberikan konektifitas antara klien device dengan jaringan yang ada.Biasanya antara access point dengan PDA atau Handphone yang sudah memiliki perangkat nirkabel.Atau bisa juga antara access point dengan laptop yang memiliki perangkat nirkabel.

Pemasangan access point bisa dilakukan pada ruangan tertutup maupun ruangan terbuka.Jaringan Nirkabel memiliki standar tersendiri yang telah ditentukan oleh IEEE(Institute of Electrical and Electronics Engineers)

Tabel 1. Standar dalam Nirkabel

Standard


Maximum Throughput (Mbps)


Frequency (GHz)


Compatibility


Ratified

802.11b


11


2.4




1999

802.11a


54


5




1999; Product availability 2001

802.11g


54


2.4


Backward-compatible with 802.11b


2003

Standar 802.11a bekerja dalam 5 Ghz band yang membuat transmisi mudah terinteferensi dari microwave dan telephon nirkabel.Kekuatan standar 802.11b dan 802.11g beroperasi dalam 2.4 Ghz band terpengaruh secara negatif oleh air, besi dan dinding tipis.

Standar 802.11b dan 802.11g membagi 2.4 GHz band menjadi 14 channel.Channel 1,6,dan 11 tidak akan menyebabkan overlapping(interferensi) apabila dipasang bersamaan dalam suatu jairngan. Standar 802.11a lebih rendah interferensi nya akan tetapi memerlukan line of sight (pandangan bebas dari halangan).

Metode akses medium dari standar 802.11, disebut dengan Distribution Coordination Method, sama dengan mekanisme yang ada dalam Ethernet yaitu carrier sense multiple access collision detect (CSMA/CD).

Gambar 3 Access Point Indoor

Gambar 4 Access Point Outdoor

1. Bridge

Access Point yang digunakan sebagai bridge berfungsi sebagai media yang memberikan konektifitas antara access point lain dengan jaringan yang ada.Biasanya access point ini sama-sama digunakan sebagai bridge.Access point digunakan sebagai bridge apabila hendak mengkonekkan antara 2 gedung yang berjauhan dan tidak mungkin dilewati oleh media lain ( kabel) untuk menghubungkannya. Koneksi ini biasa disebut sebagai koneksi peer to peer.

Untuk memasang bridge lokasi yang dipasang harus bebas dari halangan (line of sight) yaitu tidak terhalang gedung lain atau pemancar lain sehingga tidak bentrok dalam memancarkan sinyal.Pemasangan bridge juga harus disertai pemasangan antena.

Gambar 5 Bridge

Ada 2 jenis antena yaitu: omni directional dan bi-directional.Antena omni directional mempunyai radius melingkar dan bisa mencakup banyak user apalagi ditempatkan pada tempat yang bebas dari halangan(tembok,tiang,dll). Antena bi-directional mempunyai radius yang berbeda. Sinyal yang dipancarkan lebih bersifat menembak satu point.

Gambar 6 Antenna Omni directional

Gambar 7 Antenna Bi-directional

Point-to-Point Bridging

Tidak selalu mudah untuk menjalankan sebuah jaringan kabel antara 2 gedung untuk menggabungkan LAN yang ada menjadi satu broadcast domain.Apabila kedua gedung mempunyai jarak yang masuk dalam jangkauan dan berada dalam direct line of sight satu dengan yang lain, maka bridge bisa digunakan.

Dengan menggunakan dua access point untuk menciptakan satu logik port bridge. Dalam model ini access point didedikasikan sebagai point-to point bridge dan tidak berfungsi sebagai access point untuk klien device.

Gambar 8. Point-to-Point Bridging

1. Klien Device

Klien Device biasanya dilengkapi dengan WIC(Wireless Interface Card) atau PCMIA Card Adapter di mana alat inilah yang menghubungkan klien device dengan access point melalui radio frequency.Contoh dari klien device adalah :

a. PC user

b. Laptop

c. PDAs

d. Handphone with wireless adapter

Gambar 9 PCMIA Card Adapter

Gambar 10 Contoh PDA yang support jaringan nirkabel

Gambar 11 Contoh Handphone yang support Jaringan Nirkabel

2. Switch

Switch dikenal juga dengan istilah LAN switch merupakan perluasan dari bridge. Ada dua buah arsitektur switch, sebagai berikut:

Ø Cut through

Kelebihan dari arsitektur switch ini terletak pada kecepatan, karena pada saat sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum diteruskan ke segmen tujuannya.

Ø Store and forward

Switch ini menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya k etujuan dan untuknya memerlukan waktu.

Keuntungan menggunakan switch apabila bila switch tersebut merupakan base Ethernet adalah karena setiap segmen jaringan memiliki bandwith 10 Mbps penuh,dan 100 Mbps apabila base Fast Ethernet dan tidak terbagi seperti pada hub.

Gambar 12 Switch

1. Kabel

Kabel yang digunakan untuk jaringan nirkabel adalah sebagai berikut

1.Kabel UTP

Ada dua buah jenis kabel UTP yakni shielded dan unshielded. Shielded adalah kabel yang memiliki selubung pembungkus. Sedangkan unshielded tidak memiliki selubung pembungkus. Untuk koneksinya digunakan konektor RJ-45.

Gambar 13 Konektor RJ-45

UTP cocok untuk jaringan dengan skala dari kecil hingga besar. Dengan menggunakan UTP, jaringan disusun berdasarkan topologi star dengan hub sebagai pusatnya. Kabel ini umumnya lebih reliable dibandingkan dengan kabel koaksial.

Ada beberapa kategori dari kabel UTP. Yang paling baik adalah kategori 5. Ada dua jenis kabel, yakni straight-through dan crossed. Yang digunakan untuk koneksi dari access point ke switch adalah kabel Straight-through.

Untuk kabel kategori 5, ada 8 buah kabel kecil di dalamnya yang masing-masing memiliki kode warna. Akan tetapi hanya kabel 1,2,3,6. Walaupun demikian, ke delapan kabel tersebut semuanya terhubung dengan jack.

Untuk kabel straight-through, kabel 1, 2, 3, dan 6 pada suatu ujung juga di kabel 1,2,3, dan 6 pada ujung lainnya. Sedangkan untuk kabel crossed, ujung yang satu adalah kebalikan dari ujung yang lain ( 1 menjadi 3 dan 2 menjadi 6).

Gambar 14 Kabel UTP

1.2 Kabel koaksial

Media ini paling banyak digunakan sebagai media LAN, meski lebih mahal dan lebih sukar dibanding dengan UTP. Kabel ini memiliki bandwith yang lebar, oleh karena itu dapat digunakan untuk komunikasi broadband. Kabel jenis ini digunakan untuk menghubungkan access point dengan antena. Ada dua buah jenis kabel koaksial, sebagai berikut:

a. Thick Coaxial

Kabel jenis ini digunakan untuk kabel pada instalasi Ethernet antar gedung. Kabel ini dapat menjangkau jarak 500 m bahkan sampai 2500 m dengan memasang repeater.

b. Thin Coaxial

Kabel jenis ini cocok untuk jaringan rumah atau kantor. Kabel ini mirip seperti kabel antenna TV, harganya tidak mahal, dan mudah dipasangnya. Untuk memasangnya, kabel ini menggunakan konektor BNC.

2.5 Pengalamatan IP

1. IP Address

IP address adalah alamat logika yang diberikan ke peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri dari 32 bit angka binari, yang ditulis dalam empat kelompok terdiri atas 8 bit (oktat) yang dipisah oleh tanda titik. Contohnya adalah : 11000000.00010000.00001010.00000001 atau dapat juga ditulis dalam bentuk empat kelompok angka desimal (0-255) misalnya 192.16.10.1. IP address yang terdiri atas 32 bit angka dikenal sebagai IP versi 4 (IPv4).

TCP/IP melihat semua IP address sebagai dua bagian jaringan, yaitu network ID dan host ID. Network ID menentukan alamat jaringan sedangkan host ID menentukan alamat host atau komputer. Oleh sebab itu, IP address memberikan alamat lengkap suatu komputer berupa gabungan alamat jaringan dan host. Jumlah kelompok angka yang termasuk network ID dan host ID tergantung pada kelas IP address yang dipakai.

2. Kelas – Kelas IP Address

IP address dapat dibedakan menjadi lima kelas, yaitu A, B, C, D, dan E (Mansfield, 2002, p134). Dalam hal ini kelas A, B, dan C digunakan untuk address biasa. Sedangkan kelas D digunakan untuk multicasting ( 224.0.0.0 – 239.255.255.255 ) dan kelas E ( 240.0.0.0 – 247.255.255.255 ) dicadangkan dan belum digunakan. Agar peralatan dapat mengetahui kelas suatu IP address, maka setiap IP harus memiliki subnet mask. Dengan memperhatikan default subnet mask yang diberikan, kelas suatu IP address dapat diketahui. Berikut pada tabel 2.1 dijelaskan mengenai pengelompokan kelas – kelas IP address beserta dengan jumlah jaringan dan jumlah host per jaringan yang dapat digunakan beserta default subnet mask-nya.

Tabel 2 Kelas – kelas IP address

Kelas

IP

address


Kelompok oktat pertama


Network ID


Host ID


Jumlah jaringan


Jumlah host per jaringan


Default subnet

mask

A


1 – 126


w.


x.y.z


128


16.777.216


255.0.0.0

B


128 – 191


w.x


y.z


16.384


65.536


255.255.0.0

C


192 – 223


w.x.y


z


2.097.152


256


255.255.255.0

Dalam penggunaan IP address ada peraturan tambahan yang harus diketahui, yaitu :

§ Angka 127 pada oktat pertama digunakan untuk loopback

§ Network ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 atau 1

§ Host ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 atau 1

Jika host ID berupa angka binari 0, IP address ini merupakan network ID jaringannya. Jika host ID semuanya berupa angkan binari 1, IP address ini biasanya digunakan untuk broadcast ke semua host dalam jaringan lokal.

3. Private IP address

Internet Assigned Number Authority (IANA) yang merupakan badan internasional, yang mengatur masalah pemberian IP address untuk digunakan dalam internet, menyediakan kelompok-kelompok IP address yang dapat dipakai tanpa pendaftaran yang disebut private IP address. Private address atau non-routable ini dialokasikan untuk digunakan pada jaringan yang tidak terkoneksi ke internet.

RFC 1918 bertemakan “Address Allocation for Private Internets” membahas tentang penggunaan jaringan / operasional jaringan menggunakan TCP/IP. Penggunaan IP publik dan private juga menjadi masalah yang dicermati berkenaan dengan global address space yang semakin berkurang setiap harinya. Berikut ini adalah set IP private yang direkomendasikan dalam RFC 1918.

Gambar 15 Rekomendasi IP private dalam RFC 1918
2.6 Sekuritas Dasar Jaringan Nirkabel

Keamanan dasar nirkabel disediakan oleh hal-hal berikut :

· SSIDs(Service Set Identifiers)

· Wired Equivalent Privacy (WEP)

· Media Access Control (MAC) address verification

SSIDs

SSID merupakan suatu kode yang mengidentifikasikan hubungan dengan sebuah access point. Semua peralatan nirkabel yang hendak berkomunikasi dalam sebuah jaringan harus memiliki SSID yang sama parameternya karena SSID access point lah yang menciptakan konektifitas klien device dengan access point.

Secara standar, sebuah access point membroadcast SSIDnya setiap beberapa detik. Broadcase ini bisa dihentikan sehingga menyulitkan hacker untuk menemukan SSID dan kemudian mengambil alih kontrol dari access point. Akan tetapi, karena SSID termasuk dalam tanda dari setiap frame nirkabel,sangat mudah untuk hacker yang telah mempersiapkan untuk melakukan peralatan sniffing untuk menemukan parameter yang diset dan langsung terhubung dengan jaringan yang ada.

Apabila proses dapat bergabungnya dalam jaringan nirkabel dengan mengetahui SSID bisa disebut sebagai jaringan tersebut memiliki autentikasi terbuka.

Wired Equivalent Privacy(WEP)

WEP bisa digunakan untuk mengatasi masalah broadacasr SSID dengan mengenkripsi trafik antara klien nirkabel dengan access point. Apabila terhubung ke dalam jaringan nirkabel menggunakan WEP bisa dikatakan jaringan tersebut melakukan autentikasi shared-key. Di mana access point melakukan challenge kepada klien nirkabel dan meminta klien untuk mengembalikan challenge tersebut secara terenkripsi. Apabila access point bisa mendekripsi respon dari klien makan klien tersebut terbukti mempunyai key yang valid dan mempunyai hal untuk terhubung dalam jaringan tersebut.

WEP ada dalam dua jenis panjang enkripsi : 64-bit dan128-bit.

Verifikasi MAC Address

Untuk keamanan nirkabel yang lebih lagi, seorang administrator jaringan bisa menggunakan filtering MAC address di mana access point dikonfigurasi untuk hanya menerima MAC address klien yang diperbolehkan untuk mengakses jaringan.Sayangnya metode ini juga kurang aman karena frame yang dikirim bisa saja disniff untuk mendapatkan MAC address.

Enhanced Wireless Security

Standar kemananan lebih kuat ditunjukan dalam tabel berikut dimana tujuan diciptakannya untuk menutupi kelemahan dalam WEP.

Table 3. Standar Keamanan Nirkabel

Komponen Keamanan


Standar 802.11 Awal


Peningkatan Keamanan

Authentication


Open authentication or shared-key


802.1x

Encryption


WEP


Wireless Fidelity (Wi-Fi) Protected Access (WPA), then 802.11i

802.1x

IEEE 802.1x adalah sebuah standar kontrol jaringan berdasarkan port.802.1x menyediakan per-user,per-session, mutual strong authentication, tidak hanya untuk jaringan nirkabel tapi juga untuk jaringan kabel bila diperlukan.

Berdasarkan ametode autentikasi yang digunakan, 802.1x juga menyediakan enkripsi.Berdasarkan IEEE Extensible Authorization Protocol (EAP), 802.1x memungkinkan access point dan klien untuk berbagi dan bertukar kunci enkripsi WEP secara otomatis. Access point akan bertindak sebagai proxy dan melakukan komputional dari enkripsi.Standar 802.1x juga mendukung manajemen kunci secara sentralisasi untuk Jaringan Nirkabel.

Wi-Fi Protected Access

WPA diperkenalkan sebagai solusi menengah untuk enkripsi WEP dan integritas data sementara IEEE 802.11i ditingkatkan.

Ketika WPA diimplementasikan , akses menuju WPA disediakan hanya untuk klien yang mempunyai hak. Walaupun WPA jauh lebih aman daripada WEP , preshared key disimpan dalam klien device sehingga apabila device klien ini dicuri, seorang hacker bisa dengan meudah mengakses jairngan nirkabel.

WPA mendukung autentikasi dan enkripsi.Autentikasi dilakukan dengan presharesd key yang diketahui sebagai WPA Personal,dan ketika dilakukan melalui 802.1x dikenal sebagai WPA Enterprise.

WPA menawarkan Temporal Key Integrity Protocol (TKIP) sebagai algoritma enkripsi dan sebuah algoritma yang terinttegrasi yan dikenal sebagai Michael.

802.11i

Standar 802.11i menggantikan WEP dan fitur keamanan lain ddari standar asal 802.11i .

WPA2 merupakan produk tersertifikasi yang dirancang untuk peralatan nirkabel yang kompatibel dengan standar 802.11i.Seritifikat WPA2 menyediakan support untuk fitur keamanan 802.11i yang tidak ada dalam WPA. WPA2 ,seperti WPA juga mendukung metode Enterprise dan Personal untuk autentikasi.

Sebagai tambahan untuk memperkuat kebutuhan enkripsi, WPA1 juga menambahkan peningkatan untuk fast roaming daripada klien device dengan mengijinkan klien untuk melakukan pre-autentikasi dengan access point ketika berpindah,sementara koneksi ke access point tetap terjaga walupun bergerak menjauh dari access point.


2.7 Perancangan Jaringan Nirkabel

2.7.1 Contoh Desain jaringan Nirkabel

Gambar 16 Desain Jaringan Nirkabel

Dari gambar di atas bisa dilihat bahwa ada sebuah perusahaan memiliki 2 gedung yang terpisah dan mereka menghubungkan jaringan kabel mereka dengan menggunakan access point bridge.Hal ini bisa saja disebabkan karena kondisi lapangan tidak memungkinkan untuk adanya penarikan kabel.Jadi koneksi yang dilakukan berupa peer to peer dengan menggunakan bridge untuk menghubungkan kedua gedung tersebut.

Di sini mereka menggunakan antena Bi-directional karena koneksinya hanya menunjuk pada satu arah saja.Sinyalnya tidak perlu menyebar.Untuk kemanannnya,SSID dari bridge sebaiknya dilakukan proses hidden(tidak dibroadcast/disebar sehingga hanya access point atau klien device yang telah mengetahui SSID access point tersebut yang dapat mengakses).Perlu diingat bahwa kecepatan besar bandwith antar bride maksimum hanya dapat mencapai 54Mbps,akan tetapi kecepatan ini bisa menurun apabila ada hujan atau badai.

Dari gambar di atas juga bisa dilihat juga bahwa dalam gedung 1 dan 2 masing-masing memiliki access point untuk jaringan nirkabel.Di mana jaringan nirkabel ini bisa diakses baik oleh laptop yang telah memiliki perangkat nirkabel ataupun Handphone /PDA yang mendukung nirkabel. SSID untuk access point sebaiknya dilengkapi dengan keamanan tertentu seperti WEP atau WPA sehingga tidak sembarang user dapat mengakses jaringan dalam perusahaan tertentu.Untuk jumlah dan penempatan access point bisa disesuaikan dengan denah di perusahaan tersebut(bagaimana kondisi fisik dari gedung tersebut).
2.7.2 Hal-Hal yang harus diperhatikan dalam mendesain jaringan nirkabel
1. Site Survei

Site survei,awalnya jarang dilakukan karena biaya untuk implementasi jaringan nirkabel sangat murah sehingga tidak masalah berapa banyak access point yang hendak dipasang.Akan tetapi sangat disarankan untuk melakukan hal ini karena hal ini dapat membantu dalam memilih tempat untuk pemasangan access point selain masalah penyebaran sinyal hal ini bertujuan menghindari terjadinya tabrakan frekuensi.

Ketika mengadakan site survei ,ada beberapa pertanyaan yang sebaiknya ditanyakan :

· Sistem nirkabel manakah yang mendukung aplikasi yang ada?

· Apakah kondisi line-of-sight sudah ada untuk antena?

· Di manakah access point sebaiknya diletakan supaya sedekat mungkin dengan klien yang akan mengakses access point.

· Apakah sumber potential interferensi yang ada dalam gedung tersebut?Mis: telepon nirkabel,microwave,interferensi alam,atau access point lain yang menggunakan channel frekuensi yang sama.

· Apakah ada pemerintahan,baik local atau propinsi dan legistatif yang harus dipertimbangkan dalam pemasangan access point?
2. Roaming jaringan Nirkabel

Jaringan Nirkabel menghabiskan biaya yang lebih sedikit ketimbangan jaringan kabel ketika diimplementasikan. Besar kecepatan akses tergantung dari access point dan radius daerah jangkauan sebaiknya diperhitungkan dengan baik saat didesain karena apabila terjadi tabrakan channel frekuensi dengan acces point lain maka akan terjadi dead spots.Di mana user pada daerah ini tidak dapat mengakses access point manapun.

Gambar 17 Overlapping Signals menyebabkan Dead Spots

Pada gambar di atas roaming jaringan nirkabel sangat diperlukan. Perencanaan Roaming jaringan nirkabel mempertimbangkan kondisi seorang user berpindah posisi sehingga mengharuskan dia untuk berpindah access point yang diakses sehingga ada kemungkinana besar untuk kehilangan kekuatan sinyal yang dipancarkan .Perpindahan koneksi ini seharusnya tidak terlihat dan klien dapat langsung terhubung dengan access point terdekat untuk sinyal yang lebih kuat.

2.7.3 Prosedur Instalasi

Prosedur instalasi yang wajib ada :

1. Periksa apakah koneksi kabel yang digunakan sudah cocok. Pemasangan kabel dari access point ke switch apakah kabel UTP yang digunakan berjalan dengan baik dan benar dipasangnya.Periksa juga kabel yang digunakan untuk access point ke antena. Diperiksa terlebih dahulu apakah kabel yang digunakan sudah tepat. Diberikan label pada kabel supaya mudah dalam melakukan pemeriksaan atau dokumentasi jaringan sehingga mudah untuk melacak posisi kabel yang ingin diperiksa.

2. Buatlah desain setingan konfigurasi terlebih dahulu sebelum melakukan pada alat-alat yang ada (Access Point, Bridge, klien device) misalnya IP Address yang akan dipasang, SSID yang akan digunakan, user dan password login untuk administrator serta settingan parameter sekuritas yang harus disamakan supaya tidak terjadi masalah saat klien device ingin terhubung dengan access point yang ada.

3. Gunakan software-software yang dapat digunakan untuk menguji radius sinyal dari access point.Hal ini bertujuan untuk memeriksa radius dari sinyal access point dan pemeriksaan dari overlapping chanel.

4. Catat dan dokumentasikan setiap langkah konfigurasi serta contact person dari tim instalasi.Hal ini berguna apabila terjadi permasalahan di kemudian hari sehingga mudah dalam melakukan pengecekan permasalahan.

2.7.4 Penempatan Alat-Alat Jaringan Nirkabel

Akses point biasanya diletakan pada tempat atau titik yang bisa memberikan sinyal atau radius yang seluas mungkin. Penempatan akses point untuk ruangan indoor sebaiknya berada di tempat yang tidak banyak sekat atau dinding sebisa mungkin lone of sight karena radius signal akan semakin kecil apabila semakin banyak sekat atau halangan. Perlu diperhatikan juga dalam memasang access point channel yang digunakan supaya tidak terjadi dead spot atau tabrakan frekuensi.

Sedangkan untuk outdoor ,sebaiknya dilakukan site survei terlebih dahulu untuk mengecek keadaan lapangan.Jangan sampai sinyal pada titik yang akan dipasang akses point akan bertabrakan dengan akses point lain yang telah terpasang lebih dahulu dan keamannya perlu diperhitungkan.Seperti memasang di tempat yang tinggi dan dipasangi anti petir.

2.7.5 Pengkabelan

Pemasangan kabel ini dilakukan hanya untuk kabel UTP yang dihubungkan dengan akses point karena ini merupakan jaringan nirkabel sehingga yang perlu diperhatikan dalam pengkabelan adalah koneksi access point ke switch. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah kabel tersebut dapat digunakan atau tidak (mis: karena isinya terputus).

Setelah kabel dipasang, gunakan pipa penutup agar rapi. Pemberian tanda pada kabel sebaiknya diterapkan agar memudahkan pengawasan ataupun perbaikan jika terjadi suatu kerusakan.

Setelah akses point diletakkan di masing-masing lokasi, maka langkah selanjutnya adalah menarik kabel, memasang kartu wireless adapter pada PC user yang akan menggunakan jaringan nirkabel dan memasang parameter sekuritas yang sama untuk setiap PC, laptop ,Handphone ataupun PDA yang akan mengakses jaringan nirkabel tersebut.

2.7.6 Proses Instalasi Jaringan Nirkabel

Sebelum dilakukan instalasi perlu dibuat sebuah jadwal pekerjaan yang baik agar proses instalasi berjalan dengan lancar. Jadwal tersebut secara sekuensial (urut) meliputi hal-hal berikut:

* Membuat desain jaringan di atas kertas sesuai dengan kondisi nyata di lapangan

* Melakukan pembongkaran dan pembenahan infrastruktur lapangan,

* Melakukan pemasangan peralatan jaringan secara menyeluruh

* Melakukan konfigurasi peralatan jaringan secara menyeluruh

* Menguji konektivitas semua node dalam jaringan dan radius dari access point yang dipasang

2.8 Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan

NO


UNIT

KOMPETENSI


KODE UNIT


DAFTAR PERALATAN


DAFTAR BAHAN


KETERANGAN

1.


Memasang jaringan nirkabel


TIK.JK02.007.01


-Crimping Tools.

- Network Tester

- Tang

- Cutter

-Access point

-Switch

-Laptop atau komputer dengan wireless



- Kabel UTP

- Kabel Coaxial

- Konektor RJ-45

-Antena


-

Selasa, 09 Maret 2010

slalu salah (geisha)

Dulu memang kita saling bersama
Ku mengira tulus dalam kata

Tapi kini kamu memang berbeda
Ku terluka untuk selamanya

Caramu yang membuat diriku jauh
Kecewa di dalam hatiku

Reff:
Ku tak mengerti cinta
Indahnya hanya di awal ku rasa
Mengapa kau benar
Dan aku selalu salah

Kini memang kita saling berpisah
Ku merasa sesal dalam kata
Tapi kini kamu memang bersalah
Kau berubah untuk selamanya
Sifatmu yang membuat diriku jenuh
Mendua di balik mataku

Back to Reff

#
Ku tak mengerti dia
Cinta ini bukan hanya kau yang rasa
Ternyata dia bukanlah pujaan dalam hatiku

Back to Reff, #

Ku tak mengerti cinta...

Netmask Netmask (binary) CIDR Notes
_____________________________________________________________________________
255.255.255.255 11111111.11111111.11111111.11111111 /32 Host (single addr)
255.255.255.254 11111111.11111111.11111111.11111110 /31 Unuseable
255.255.255.252 11111111.11111111.11111111.11111100 /30 2 useable
255.255.255.248 11111111.11111111.11111111.11111000 /29 6 useable
255.255.255.240 11111111.11111111.11111111.11110000 /28 14 useable
255.255.255.224 11111111.11111111.11111111.11100000 /27 30 useable
255.255.255.192 11111111.11111111.11111111.11000000 /26 62 useable
255.255.255.128 11111111.11111111.11111111.10000000 /25 126 useable
255.255.255.0 11111111.11111111.11111111.00000000 /24 "Class C" 254 useable

255.255.254.0 11111111.11111111.11111110.00000000 /23 2 Class C's
255.255.252.0 11111111.11111111.11111100.00000000 /22 4 Class C's
255.255.248.0 11111111.11111111.11111000.00000000 /21 8 Class C's
255.255.240.0 11111111.11111111.11110000.00000000 /20 16 Class C's
255.255.224.0 11111111.11111111.11100000.00000000 /19 32 Class C's
255.255.192.0 11111111.11111111.11000000.00000000 /18 64 Class C's
255.255.128.0 11111111.11111111.10000000.00000000 /17 128 Class C's
255.255.0.0 11111111.11111111.00000000.00000000 /16 "Class B"

255.254.0.0 11111111.11111110.00000000.00000000 /15 2 Class B's
255.252.0.0 11111111.11111100.00000000.00000000 /14 4 Class B's
255.248.0.0 11111111.11111000.00000000.00000000 /13 8 Class B's
255.240.0.0 11111111.11110000.00000000.00000000 /12 16 Class B's
255.224.0.0 11111111.11100000.00000000.00000000 /11 32 Class B's
255.192.0.0 11111111.11000000.00000000.00000000 /10 64 Class B's
255.128.0.0 11111111.10000000.00000000.00000000 /9 128 Class B's
255.0.0.0 11111111.00000000.00000000.00000000 /8 "Class A"

254.0.0.0 11111110.00000000.00000000.00000000 /7
252.0.0.0 11111100.00000000.00000000.00000000 /6
248.0.0.0 11111000.00000000.00000000.00000000 /5
240.0.0.0 11110000.00000000.00000000.00000000 /4
224.0.0.0 11100000.00000000.00000000.00000000 /3
192.0.0.0 11000000.00000000.00000000.00000000 /2
128.0.0.0 10000000.00000000.00000000.00000000 /1
0.0.0.0 00000000.00000000.00000000.00000000 /0 IP space

Net Host Total
Net Addr Addr Addr Number
Class Range NetMask Bits Bits of hosts
----------------------------------------------------------
A 0-127 255.0.0.0 8 24 16777216 (i.e. 114.0.0.0)
B 128-191 255.255.0.0 16 16 65536 (i.e. 150.0.0.0)
C 192-254 255.255.255.0 24 8 256 (i.e. 199.0.0.0)
D 224-239 (multicast)
E 240-255 (reserved)
F 208-215 255.255.255.240 28 4 16
G 216/8 ARIN - North America
G 217/8 RIPE NCC - Europe
G 218-219/8 APNIC
H 220-221 255.255.255.248 29 3 8 (reserved)
K 222-223 255.255.255.254 31 1 2 (reserved)
(ref: RFC1375 & http://www.iana.org/assignments/ipv4-address-space )
( http://www.iana.org/numbers.htm )
----------------------------------------------------------

The current list of special use prefixes:
0.0.0.0/8
127.0.0.0/8
192.0.2.0/24
10.0.0.0/8
172.16.0.0/12
192.168.0.0/16
169.254.0.0/16
all D/E space
(ref: RFC1918 http://www.rfc-editor.org/rfc/rfc1918.txt )
( or ftp://ftp.isi.edu/in-notes/rfc1918.txt )
(rfc search: http://www.rfc-editor.org/rfcsearch.html )
( http://www.ietf.org/ietf/1id-abstracts.txt )
( http://www.ietf.org/shadow.html )


Martians: (updates at: www.iana.org/assignments/ipv4-address-space )
no ip source-route
access-list 100 deny ip host 0.0.0.0 any
deny ip 0.0.0.0 0.255.255.255 any log ! antispoof
deny ip 0.0.0.0 0.255.255.255 0.0.0.0 255.255.255.255 ! antispoof
deny ip any 255.255.255.128 0.0.0.127 ! antispoof
deny ip host 0.0.0.0 any log ! antispoof
deny ip host [router intf] [router intf] ! antispoof
deny ip xxx.xxx.xxx.0 0.0.0.255 any log ! lan area
deny ip 0/8 0.255.255.255 any log ! IANA - Reserved
deny ip 1/8 0.255.255.255 any log ! IANA - Reserved
deny ip 2/8 0.255.255.255 any log ! IANA - Reserved
deny ip 5/8 0.255.255.255 any log ! IANA - Reserved
deny ip 7/8 0.255.255.255 any log ! IANA - Reserved
deny ip 10.0.0.0 0.255.255.255 any log ! IANA - Private Use
deny ip 23/8 0.255.255.255 any log ! IANA - Reserved
deny ip 27/8 0.255.255.255 any log ! IANA - Reserved
deny ip 31/8 0.255.255.255 any log ! IANA - Reserved
deny ip 36-37/8 0.255.255.255 any log ! IANA - Reserved
deny ip 39/8 0.255.255.255 any log ! IANA - Reserved
deny ip 41-42/8 0.255.255.255 any log ! IANA - Reserved
deny ip 50/8 0.255.255.255 any log ! IANA - Reserved
deny ip 58-60/8 0.255.255.255 any log ! IANA - Reserved
deny ip 69-79/8 0.255.255.255 any log ! IANA - Reserved
deny ip 82-95/8 0.255.255.255 any log ! IANA - Reserved
deny ip 96-126/8 0.255.255.255 any log ! IANA - Reserved
deny ip 127/8 0.255.255.255 any log ! IANA - Reserved
deny ip 169.254.0.0 0.0.255.255 any log ! link-local network
deny ip 172.16.0.0 0.15.255.255 any log ! reserved
deny ip 192.168.0.0 0.0.255.255 any log ! reserved
deny ip 192.0.2.0 0.0.0.255 any log ! test network
deny ip 197/8 0.255.255.255 any log ! IANA - Reserved
deny ip 220/8 0.255.255.255 any log ! IANA - Reserved
deny ip 222-223/8 0.255.255.255 any log ! IANA - Reserved
deny ip 224.0.0.0 31.255.255.255 any log ! multicast
deny ip 224.0.0.0 15.255.255.255 any log ! unless MBGP-learned routes
deny ip 224-239/8 0.255.255.255 any log ! IANA - Multicast
deny ip 240-255/8 0.255.255.255 any log ! IANA - Reserved

filtered source addresses
0/8 ! broadcast
10/8 ! RFC 1918 private
127/8 ! loopback
169.254.0/16 ! link local
172.16.0.0/12 ! RFC 1918 private
192.0.2.0/24 ! TEST-NET
192.168.0/16 ! RFC 1918 private
224.0.0.0/4 ! class D multicast
240.0.0.0/5 ! class E reserved
248.0.0.0/5 ! reserved
255.255.255.255/32 ! broadcast

ARIN administrated blocks: (http://www.arin.net/regserv/IPStats.html)
24.0.0.0/8 (portions of)
63.0.0.0/8
64.0.0.0/8
65.0.0.0/8
66.0.0.0/8
196.0.0.0/8
198.0.0.0/8
199.0.0.0/8
200.0.0.0/8
204.0.0.0/8
205.0.0.0/8
206.0.0.0/8
207.0.0.0/8
208.0.0.0/8
209.0.0.0/8
216.0.0.0/8
----------------------------------------------------------

well known ports: (rfc1700.txt)
www.iana.org/assignments/port-numbers

protocol numbers:
www.iana.org/assignments/protocol-numbers
www.iana.org/numbers.htm

ICMP(Types/Codes)
Testing Destination Reachability & Status
(0/0) Echo-Reply
(8/0) Echo
Unreachable Destinations
(3/0) Network Unreachable
(3/1) Host Unreachable
(3/2) Protocol Unreachable
(3/3) Port Unreachable
(3/4) Fragmentaion Needed and DF set (Pkt too big)
(3/5) Source Route Failed
(3/6) Network Unknown
(3/7) Host Unknown
(3/9) DOD Net Prohibited
(3/10) DOD Host Prohibited
(3/11) Net TOS Unreachable
(3/12) Host TOS Unreachable
(3/13) Administratively Prohibited
(3/14) Host Precedence Unreachable
(3/15) Precedence Unreachable
Flow Control
(4/0) Source-Quench [RFC 1016]
Route Change Requests from Gateways
(5/0) Redirect Datagrams for the Net
(5/1) Redirect Datagrams for the Host
(5/2) Redirect Datagrams for the TOS and Net
(5/3) Redirect Datagrams for the TOS and Host
Router
(6/-) Alternate-Address
(9/0) Router-Advertisement
(10/0) Router-Solicitation
Detecting Circular or Excessively Long Routes
(11/0) Time to Live Count Exceeded
(11/1) Fragment Reassembly Time Exceeded
Reporting Incorrect Datagram Headers
(12/0) Parameter-Problem
(12/1) Option Missing
(12/2) No Room for Option
Clock Synchronization and Transit Time Estimation
(13/0) Timestamp-Request
(14/0) Timestamp-Reply
Obtaining a Network Address (RARP Alternative)
(15/0) Information-Request
(16/0) Information-Reply
Obtaining a Subnet Mask [RFC 950]
(17/0) Address Mask-Request
(18/0) Address Mask-Reply
Other
(30/0) Traceroute
(31/0) Conversion-Error
(32/0) Mobile-Redirect

Ref: [RFC 792] [RFC 896] [RFC 950] [RFC 1016]
www.cisco.com/univercd/cc/td/doc/product/lan/cat6000/sw_5_3/cofigide/qos.htm#19774



Decimal system Prefix's
Factor Exponent Prefix
---------------------------------------------------
1 000 000 000 000 000 000 000 000...10^24....yotta
1 000 000 000 000 000 000 000...10^21....zetta
1 000 000 000 000 000 000...10^18....exa
1 000 000 000 000 000...10^15....peta
1 000 000 000 000...10^12....tera
1 000 000 000...10^9.....giga
1 000 000...10^6.....mega
1 000...10^3.....kilo
100...10^2.....hecto
10...10^1.....deka
0.1...10^-1....deci
0.01...10^-2....centi
0.001...10^-3....milli
0.000 001...10^-6....micro
0.000 000 001...10^-9....nano
0.000 000 000 001...10^-12...pico
0.000 000 000 000 001...10^-15...femto
0.000 000 000 000 000 001...10^-18...atto
0.000 000 000 000 000 000 001...10^-21...zepto
0.000 000 000 000 000 000 000 001...10^-24...yocto
---------------------------------------------------

Convert Fahrenheit <> Celsius:
Celsius = (Fahrenheit - 32) / 1.8
Fahrenheit = (Celsius * 1.8) + 32