CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Jumat, 12 Maret 2010

Wireless

Wireless atau dalam bahasa Indonesia disebut nirkabel, adalah teknologi yang menghubungkan dua piranti untuk bertukar data tanpa media kabel. Data dipertukarkan melalui media gelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada komputer dan ponsel) dengan frekuensi tertentu.
Kelebihan teknologi ini adalah mengeliminasi penggunaan kabel, yang bisa cukup mengganggu secara estetika, dan juga kerumitan instalasi untuk menghubungkan lebih dari 2 piranti bersamaan. Misalnya: untuk menghubungkan sebuah 1 komputer server dengan 100 komputer client, dibutuhkan minimal 100 buah kabel, dengan panjang bervariasi sesuai jarak komputer klien dari server. Jika kabel-kabel ini tidak melalui jalur khusus yang ditutupi (seperti cable tray atau conduit), hal ini dapat mengganggu pemandangan mata atau interior suatu bangunan. Pemandangan tidak sedap ini tidak ditemui pada hubungan antar piranti berteknologi nirkabel.
Kekurangan teknologi ini adalah kemungkinan interferensi terhadap sesama hubungan nirkabel pada piranti lainnya.
Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, yang memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel. digunakan untuk mengakses internet.
Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat variasi dari 802.11, yaitu:
• 802.11a
• 802.11b
• 802.11g
• 802.11n
Spesifikasi b merupakan produk pertama Wi-Fi. Variasi g dan n merupakan salah satu produk yang memiliki penjualan terbanyak pada 2005.
Spesifikasi Wi-Fi
Spesifikasi Kecepatan Frekuensi
Band
802.11b
11 Mb/s
2.4 GHz

802.11a
54 Mb/s 5 GHz
802.11g
54 Mb/s 2.4 GHz
802.11n
100 Mb/s 2.4 GHz
Di banyak bagian dunia, frekuensi yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna tidak diperlukan untuk mendapatkan ijin dari pengatur lokal (misal, Komisi Komunikasi Federal di A.S.). 802.11a menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dan oleh sebab itu daya jangkaunya lebih sempit, lainnya sama.
Versi Wi-Fi yang paling luas dalam pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE 802.11b/g) beroperasi pada 2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz. Dengan begitu mengijinkan operasi dalam 11 channel (masing-masing 5 MHz), berpusat di frekuensi berikut:
• Channel 1 - 2,412 MHz;
• Channel 2 - 2,417 MHz;
• Channel 3 - 2,422 MHz;
• Channel 4 - 2,427 MHz;
• Channel 5 - 2,432 MHz;
• Channel 6 - 2,437 MHz;
• Channel 7 - 2,442 MHz;
• Channel 8 - 2,447 MHz;
• Channel 9 - 2,452 MHz;
• Channel 10 - 2,457 MHz;
• Channel 11 - 2,462 MHz
Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLAN (wireless local area network). Dengan kata lain, Wi-Fi adalah sertifikasi merek dagang yang diberikan pabrikan kepada perangkat telekomunikasi (internet) yang bekerja di jaringan WLAN dan sudah memenuhi kualitas kapasitas interoperasi yang dipersyaratkan.
Teknologi internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronis Engineers (IEEE) berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan Wireless Metropolitan Area Network (WMAN).
Karena perangkat dengan standar teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN yang digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau yang lazim disebut frekuensi ISM (Industrial, Scientific dan Medical). Sedang untuk perangkat yang berstandar teknis 802.11a dan 802.16 diperuntukkan bagi perangkat WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang bekerja di sekitar pita frekuensi 5 GHz.
Tingginya animo masyarakat --khususnya di kalangan komunitas Internet-- menggunakan teknologi Wi-Fi dikarenakan paling tidak dua faktor. Pertama, kemudahan akses. Artinya, para pengguna dalam satu area dapat mengakses Internet secara bersamaan tanpa perlu direpotkan dengan kabel.
Konsekuensinya, pengguna yang ingin melakukan surfing atau browsing berita dan informasi di Internet, cukup membawa PDA (pocket digital assistance) atau laptop berkemampuan Wi-Fi ke tempat dimana terdapat access point atau hotspot.
Menjamurnya hotspot di tempat-tempat tersebut --yang dibangun oleh operator telekomunikasi, penyedia jasa Internet bahkan orang perorangan-- dipicu faktor kedua, yakni karena biaya pembangunannya yang relatif murah atau hanya berkisar 300 dollar Amerika Serikat.
Peningkatan kuantitas pengguna Internet berbasis teknologi Wi-Fi yang semakin menggejala di berbagai belahan dunia, telah mendorong Internet service providers (ISP) membangun hotspot yang di kota-kota besar dunia.
Beberapa pengamat bahkan telah memprediksi pada tahun 2006, akan terdapat hotspot sebanyak 800.000 di negara-negara Eropa, 530.000 di Amerika Serikat dan satu juta di negara-negara Asia.
Keseluruhan jumlah penghasilan yang diperoleh Amerika Serikat dan negara-negara Eropa dari bisnis Internet berbasis teknologi Wi-Fi hingga akhir tahun 2003 diperkirakan berjumlah 5.4 trilliun dollar Amerika, atau meningkat sebesar 33 milyar dollar Amerika dari tahun 2002 (www.analysys.com).
Tipe-tipe koneksi internet
1. Dial up ( line telp rumah/Telkom)
2. Adsl (Asymmetric digital subscriber line)
3. GPRS (general packet radio service)
4. CDMA ( code division multiple access)
5. Wi-fi ( wireless fidelity): tipe koneksi tanpa kabel/nirkabel
6. Internet cable contoh: Cable TV
7. Satellite DLL

Dial Up
Untuk tipe koneksi dial up membutuhkan komputer/PC/notebook lengkap secara hardware(monitor,cpu,keyboard,dsb + modem internal) dan software(browser:Internet explorer/mozila firefox/opera ,dsb)+ line telp. ISP (internet service provider)/perusahaan yang menyediakan layanan akses internetnya menggunakan Telkomnet instan,tidak perlu mendaftar dan tanpa abodemen(biaya berlangganan)
ADSL
Untuk tipe koneksi ADSL membutuhkan komputer/PC/notebook lengkap secara hardware(monitor,cpu,keyboard,dsb + modem eksternal) dan software(browser:Internet explorer/mozila firefox/opera ,dsb)+ line telp ,dan juga berlangganan dengan ISP (internet Service Provider)/perusahaan yang menyediakan layanan koneksi internet contoh: speedy,radnet,PT.Pos Indonesia, dsb
GPRS/CDMA
Kebanyakan Tipe koneksi ini menggunakan handphone/telepon seluler yang mengunakan jaringan GSM atau CDMA, untuk hp GSM mengunakan tipe koneksi GPRS , untuk hp CDMA menggunakan tipe koneksi CDMA , handphonenya dijadikan media untuk berselancar di dunia maya,tipe handphonenya juga berpengaruh, apakah ada menu web di pengaturan handphonenya..kalo ada berarti bisa digunakan untuk ngenet,tinggal cara menyettingnya tergantung dari operator kartu simcard masing-masing..tinggal googling .Bahkan untuk tipe-tipe tertentu….handponenya bisa dijadikan sebagai modem lalu di hubungkan dengan computer/pc…jadi tampilan layarnya lebih besar dan lebih puas ngeliatnya tidak seperti di layar handphone yang mempunyai keterbatasan tampilan.
WI-FI ( wireless fidelity)
Tipe koneksi ini menggunakan koneksi tanpa kabel (wireless)/nirkabel ..wilayah jangkauan dari Wi-fi ini biasanya terbatas, wilayah yang termasuk dalam jangkauan teknologi wi-fi disebut Hotspot /access point. Medianya menggunakan laptop atau PDA (personal digital assistant). Area access point/ hotspot sekarang ini sudah tersebar banyak misal di kampus-kampus, café atau restoran, pom bensin dan sebagainya.
Standar IEEE 802.11
Standar IEEE 802.11 mengkhususkan untuk pengembangan teknologi lapisan fisik dan link Wireless Local Area Network (WLAN) yaitu lapisan 1 dan lapisan 2 (standar 7 lapisan / layers dari International Open Systems). Adapun pada standar 802.11 terdapat enam buah standar yang ada (Humala, 2003), yaitu:
a. 802.11a
Wireless LAN yang beroperasi pada frekuensi 5 GHz dengan menggunakan teknologi OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplex).
b. 802.11b
DSSS (Direct Squences Spread Spectrum) pada lapisan fisik dengan transfer data 5.5 sampai 11 Mbps pada 2,4 GHz.
c. 802.11e
Pengembangan aplikasi LAN dengan Quality of Services (QoS), keamanan dan autentifikasi untuk aplikasi seperti streaming media dan konferensi video.
d. 802.11f
Rekomendasi praktis untuk multi-vendor access point interoperability melalui inter-access point protocol access distribution system support.
e. 802.11g
Standar untuk penggunaaan DSSS dengan transfer 20 Mbps dan OFDM 54 Mbps, standar ini backward compatible dengan 802.11b dan bias dikembangkan sampai lebih 20 Mbps.
Personal Area Network
Bluetooth/802.15
• 802.15.1
Kelompok kerja satu ini menetapkan standart PAN Nirkabelberdasarkan spesifikasi Bluetooth v1.1 yang menggunakan frequency hopping spread spectrum (FHSS)yang dapat beroprasi dengan kecepatan 1Mbps.
• 802.15.2
Kelompok kerja yang bertanggung jawab terhadap standar yang telah direkomendasikan untuk memudahkan jaringan berstandar 802.11.1 dan 802.15.
802.15.3
Kelompok kerja yang menetapkan standar baru untuk PAN Nirkabel dengan kecepatan yang cukup tinggi datanya termasuk 11,22,33,44,dan 55 Mbps.
• 802.25.4
Kelompok kerja memeriksa definisi standar dengan kecepatan rendah dengan kebutuhan energy yang rendah.
802.11
Menetapkan Medium acces control (MAC) yang umum dan beberapa physical LAN Nirkabel. Standar 802.11 menetapkan penggunaan phisycal layer sinar infra merah.
Layer 802.11 MAC
Layer MAC disebut juga otak jaringan karena mengatur phisycal layer khusus 802.11, seperti 802.11a, 802.11b,802.11g untuk mengerjakan fungsi merasakan medium, mengirim, dan menerima frame 802.11.
2 bentuk akses medium: distributed coordination function (DCF), point coordination function (PCF). DCF berbasis protocol CSMA/CA (carrier sense multiple access with collision avoidance).
MAN Nirkabel
• Bridge => sebuah perangkat yang menghubungkan dua jaringan yang menggunkana protocol data-link layer yang sama atau berlainan.
Beberpa penggunanyang dilengkapi 802.11 NIC dapat berasosiasi dengan sebuah accespoint yg terhubung ke jaringan Ethernet. Dengan menggunakan protocol 802.11 untuk berkomunikasi dengan accesspoint.
ANTENA DIRECTIONAL memaksikalkan inensitas gelombang radio pada satu arah.Antena Omnidirectional memiliki bandwidth horizontal 360 derajat dan bandwidth vertical yang memiliki rentang 7 samapi 80 derajat.Antenna semnidirectional memiliki bandwidth vertical 20 derajat dan bandwidth horizontal 50 derajat.Efek PolarisasiPolarisasi antene adalah orientasi fisik antene sepanjang bidang horizontal dan vertical..MAN Nirkabel Point- To-Point Menghubungkan secara Langsung Dua Titik pada Jaringan.Man Nirkabel Point-To-Multipoint pengguna Melalui Pusat Transceiver Umum.Sistem Radio Paket Melontarkan Paket Data Sumber ke Destinasi.Antena Dish Memiliki Reflektor Parabolik yang Memfokuskan Energi Sinyal dengan Cara yang Bermanfaatkan. Disk snow sled adalah bentuk reflector parabolic.Sistem Selular Mencakup data gateway untuk menambah voice service traditional dengan koneksi jaringan nirkabel.
Local Area Network
802.11 2.4GHtz 2Mbps
802.11a 5GHzt 54Mbps
802.11a2x 5GHzt 108Mbps
802.11b 2.4GHzt 11Mbps
802.11b+ 2.4GHtz 22Mbps
802.11g 2.4GHzt 54Mbps
802.11n 2.4GHzt 120Mbps
Metropolitan Area Network
802.16
Wide Area Network
Berbasis seluler(2G/3G)
Peralatan Power Over Ethernet (PoE)
Power over Ethernet merupakan suatu metode memberikan tegangan DC ke access point, sambungan wireless, atau kelompok sambungan wireless yang melebihi kabel Ethernet Cat5 yang bertujuan untuk memberi daya ke unit. Gambar 5.16 menggambarkan bagaimana peralatan PoE akan meningkatkan daya ke access point.

Gambar 5.16 Pemasangan PoE
Pemilihan PoE
Peralatan PoE disediakan dalam beberapa tipe :
• Single-port injeksi tegangan DC
• Multi-port injeksi tegangan DC
• Swith ethernet yang didesain untuk menginjeksi tegangan DC pada setiap port dengan memberikan pasangan ke pin-pin

Gambar 5.17 Injeksi single-port PoE

Gambar 5.18 injektor suatu Multi-point PoE

Swith Ethernet Aktif
Banyak swith ethernet aktif, dimana swith dapat auto-sense peralatan client PoE dalam jaringan.

Gambar 5.19 Swith Ethernet Aktif


Kecocokan PoE
Dalam penggunaan Power-over-Ethernet salah satu dari dua peralatan dikombinasikan sehingga membutuhkan :

(Injektor) + (peralatan kecocokan PoE)
Atau
(Injektor) + ( peralatan PoE yang tidak cocok) + (Picker)
Wireless LAN Accessories
Pada bab ini akan dibahas tentang oerbedaan type dari aksesoris dan dimana mereka berkaitan dengan sebuah disain wireless LAN.

• RF amplifier
• RF Attenuator
• Lightning Arrestors
• RF Connector
• RF Cable
• RF Splitters
RF Amplifier
Sebuah amplifier akan digunakan ketika mengganti rugi loss data yang terjadi pada RF signal, juga tiba jarak antara antenna atau panjang kabel dari infrastruktur peralatan wireless ke antenna. yang Figure 5.20 menunjukkan sebuah contoh dari RF amplifier (kiri), dan bagaimana sebuah RF amplifier menjulang dari kutub (kanan) antara access point dan antenna ini.

Figure 5.20 contoh fixed-gain RF amplifier
RF Attenuators
Gambar 5.22 menunjukkan contoh dari fixed-loss RF attenuator dengan BNC konnector (kiri) dan SMA konnektor (kanan). Gambar 5.23 menunjukkan sebuah contoh dari RF step attenuator.
Gambar 5.22 Contoh attenuator fixed-loss RF

Gambar 5.23 Contoh RF step attenuator

Lightning Arrestors
Coaxial transmission line adalah kepekaan terhadap surgesdari dekatnya serangan kilat. Lightning arrestors berfungsi untuk :
• Kedekatan object Serangan kilat
• Transient currents untuk mempengaruhi antena atau RF jalur transmisi
• The lightning arrestor mempunyai pengertian arus itu dan immediately ionizes dari gas
Gambar menunjukkan bagaimana arrestor terinstall didalam wireless LAN.

Gambar 5.25 Lighting arrestor terinstall didalam wireless LAN
RF Splitters
Sebuah RF splitter adalah sebuah device yang menggunakan single input konektor dan multiple output konektor. Sebuah RF spliter digunakan untuk pemisahan single signal ke dalam multiple independent RF signals. Penggunaan splitter dalam pengimplementasian wire less LAN dalah tidak dianjurkan.kadang-kadang dua panel antenna 120˚ atau 2 antena menunjukkan arah yang berkebalikan. Konfigurasi ini akan menghasilakan suatu area bidirectional, yang mugkin ideal adalah untuk meng-cover area sepanjang sungai atau jalan ratya utama. Panel Back-To-Back 90˚ mungkin dipisahkan oleh sedikit atau 10 inchi atau 40 inci dari sisi yang lain dari kapal atau menara. Ketika menginstal sebuah RF splitter, konektor input perlu selalu berhadapan dengan source dari RF signal. Konektor output (kadang disebut ”taps”) adalah terkoneksi berhadapan dengan destination dari RF signal (antenna). Figure 5.26 menunjukkan 2 contoh dari RF splitter. Figure 5.27 meng-ilustrasikan bagaimana sebuah RF splitter akan digunakan dalam instalasi wireless LAN. Splitter akan digunakan untuk menjaga track dari power output dalam suatu saluran wireless LAN. Dengan hooking suatu power meter ke satu output dari splitter dan RF antenna ke yang lain. Seorang administrator dapat dengan aktif memonitor output disetiap waktunya. Dalam scenario ini power meter , antenna, dan splitter harus mempunyai impedansi yang sama. Walaupun bukan merupakan praktek umum ,perubahan power meter dari output splitter dan menggantikan ini ke 50 Ω dummy load akan mengijinkan seorang administrator untuk merubah power meter dari satu koneksi point ke throughout yang lain ke wireless LAN sedang dalam pengukuran power
Gambar 5.26 contoh RF Splitter

0 komentar: